Arti Pertanda

Pertanda Buruk bagi Orang yang Menikah di Bulan Rabiul Awal, Konon Bisa Sad Ending

Inilah alasan mengapa orang Jawa tidak disarankan menikah pada bulan Rabiul Awal. Simak penjelasan buku Primbon Jawa berikut ini.

PEXELS/Jonathan Borba
Pertanda Buruk bagi Orang yang Menikah di Bulan Rabiul Awal, Konon Bisa Sad Ending 

TRIBUNJOGJA.COM - Setiap bulan dalam Kalender Jawa memiliki arti dan pertanda.

Ada bulan yang baik untuk hajatan pernikahan, ada juga bulan yang tidak baik.

Dikutip Tribunjogja.com dari buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna (2021) karya R. Gunasasmita halaman 44 - 46, berikut penjelasan tentang pernikahan di bulan Rabiul Awal.

Pertanda bagi orang yang menikah di bulan Rabiul Awal

Pertanda bagi orang yang menikah di bulan Rabiul Awal
Pertanda bagi orang yang menikah di bulan Rabiul Awal (TRIBUNJOGJA.COM/ANR)

Menurut Primbon Jawa, menggelar hajatan pernikahan di bulan Rabiul Awal adalah sebuah pantangan bagi orang Jawa.

Konon, orang Jawa dilarang menikah di bulan Rabiul Awal karena bulan ini bukanlah bulan yang baik untuk menikah.

Primbon Jawa meyakini, kehidupan rumah tangga orang yang menikah di bulan Rabiul Awal akan berakhir sedih atau sad ending.

Sebab, salah satu pasangan, entah itu suami atau istri, akan meninggal dunia. 

Karenanya, orang Jawa tidak disarankan menikah di bulan Rabiul Awal bila ingin terhindar dari malapetaka.

Baca juga: Arti Lahir Tanggal 15 Berdasarkan Primbon Jawa, Punya Lambang Ikan, Konon Sosok yang Setia

Baca juga: Arti Tanggal Lahir 16 Menurut Primbon Jawa, Lambang Lilin, Konon Orangnya Ceroboh

Bulan yang baik dan tidak baik untuk acara pernikahan menurut Primbon Jawa

Bulan yang baik dan tidak baik untuk acara pernikahan menurut Primbon Jawa
Bulan yang baik dan tidak baik untuk acara pernikahan menurut Primbon Jawa (PEXELS/Anastasiya Lobanovskaya)

Masih dikutip dari buku Kitab Primbon Jawa Serbaguna, inilah bulan baik dan bulan yang tidak baik untuk menggelar acara hajatan atau pernikahan.

  • Suro atau Sura

Pada bulan Suro janganlah melaksanakan pernikahan dan hajat lainnya. Jika tetap melaksanakan hajat di bulan Suro maka dikhawatirkan akan mengalami kesukaran hidup dan rumah tangganya akan banyak terjadi pertengkaran. 

  • Sapar

Melakukan hajat pada bulan Sapar boleh-boleh saja, namun efeknya adalah dalam kehidupan rumah tangganya akan memiliki banyak hutang dan serba kekurangan. 

  • Rabiul Akhir

Jika melakukan hajat pada bulan Rabiul Akhir diperbolehkan, tetapi harus siap kalau rumah tangganya mendapat caci maki dan dipergunjingkan oleh orang lain.

  • Jumadil Awal

Pada bulan Jumadil akhir boleh melakukan hajat, tetapi dengan risiko dalam kehidupan rumah tangganya memiliki banyak musuh, banyak kehilangan, dan seringkali tertipu oleh orang lain. 

  • Jumadil Akhir
Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved