Review Film Horor Insidious: The Red Door, Alam Arwah yang Kembali Menghantui Keluarga Lambert

TRIBUNJOGJA.COM - Sembilan tahun sejak Insidious: Chapter 2 (2013), akhirnya keluarga Lambert kembali menghiasi cerita semesta Insidious.

Kini, Dalton Lambert (Ty Simpkins) mulai menjadi kisah utamanya.

ABG yang baru masuk kampus itu ternyata belum lepas dari kesurupannya yang terjadi ketika ia masih kecil.

Saat masih 10 tahun, dia dan sang ayah, Josh Lambert (Patrick Wilson) sempat dihipnotis untuk melupakan kejadian mengerikan di masa kecil, termasuk bagaimana dia melakukan proyeksi astral.

Baca juga: Cara Beli Tiket Film Horor Insidious: The Red Door di TIX ID, Tayang di Yogyakarta 12 Juli 2023

Namun sayang, ingatan itu perlahan-lahan keluar, menyerang Dalton yang baru saja masuk asrama kampus.

Ia kerap kali mengalami halusinasi dihantui oleh hantu yang menakutkan hingga ia bisa melakukan proyeksi astral ke kamar temannya diatas.

Hubungan Dalton dan Josh juga tidak baik. Josh pun bercerai dengan istrinya, Renai Lambert (Rose Byrne) lantaran mereka tidak bisa mempertahankan hubungan dimana iblis menjadi orang ketiganya.

Renai berusaha mati-matian untuk menjaga mental tiga anaknya, Dalton, Foster (Andrew Astor) dan Kali (Juliana Davies) setelah Josh sempat menggila karena kesurupan di film Insidious: Chapter 2.

Renai berusaha meminta Josh untuk memperbaiki hubungan dengan Dalton, tapi Dalton lempeng saja.

Relasi masam Dalton dan Josh pun menghiasi setengah jam pertama Insidious: The Red Door.

Kemudian, penonton akan dibawa melihat Dalton kembali mengingat masa lalunya setelah mengikuti kelas melukis perdana bersama Profesor Armagan (Hiam Abbass).

Di situ, dia mengingat sebuah pintu. Namun, Dalton belum tahu, itu pintu apa.

Patrick Wilson yang juga merangkap sebagai sutradara, piawai untuk menghadirkan horor-horor mengagetkan, dengan hantu-hantu yang mendadak muncul.

Adegan di mesin MRI cukup membuat hati bergidik. Josh Lambert harus bertarung melawan rasa takutnya di dalam ruang sempit dan mati lampu.

Padahal, di dunia nyata, ruangan justru terang benderang.