Berita Jogja Hari Ini
Lokasi dan Inovasi Jadi Kunci Kesuksesan Pertashop Yang Dikelola Kuwat di Sleman
Pertashop merupakan program untuk memeratakan energi khususnya BBM, khususnya untuk daerah-daerah pedesaan atau yang belum terjangkau Stasiun
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pertashop merupakan program untuk memeratakan energi khususnya BBM, khususnya untuk daerah-daerah pedesaan atau yang
Peluang bisnis Pertashop tersebelum terjangkau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
but kemudian ditangkap oleh Kuwat. Ia membuka Pertashop di Jalan Raya, Sanggrahan, Condongcatur, Sleman 1,5 tahun lalu.
Banyak hal yang ia pertimbangkan sebelum membuka Pertashop, mengingat bisnis tersebut padat modal dan risiko tinggi.
"Lokasi harus dikaji, meskipun tidak secara akademis sekali ya. Saya nongkrongin sekitar 1-2 minggu, melihat trafficnya. Di sini (Pertashop Condongcatur) meskipun jalan kabupaten, tapi jalur luar kota, ke Klaten dari sisi utara," katanya, Kamis (13/07/2023).
Baca juga: UPDATE Kasus Dugaan Mutilasi di Turi Sleman: Tim Pencari Temukan Organ Mirip Usus
"Kemudian melihat populasi masyarakat, di sini banyak perumahan. Setelah dipertimbangkan, lokasinya layak (untuk buka Pertashop). Kuncinya di kajian lokasi. Kemudian dihitung betul-betul modalnya,"sambungnya.
Tidak hanya menyediakan Pertamax, Pertashopnya juga dilengkapi dengan tambal ban, mini market, hingga pangkalan LPG. Menurut dia, hal itu bagian dari inovasi dan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat.
"Luas lahannya kan 900 meter persegi, ada dua modul, sehingga masyarakat nggak antri panjang. Karena kadang konsumen malas ngantri. Kalau pun harus antri, lahannya memadai. Kemudian kami menyediakan QRIS, sehingga memudahkan pembayaran. Ini jadi bagian dari inovasi kami juga," lanjutnya.
Disparitas harga Pertamax dengan Pertalite nyatanya tak banyak mempengaruhi penjualannya. Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas sudah baik. .
Beroperasi dari pukul 06.00 - 22.00, ia bisa menjual 2.300 sampai 2.500 kiloliter (KL) Pertamax per hari. Mayoritas konsumennya adalah pengendara motor.
Kehadiran Pertashop Condongcatur memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapat BBM. Hal itu dirasakan oleh Fajar Santosa (26), sebab ia tidak perlu jauh-jauh pergi ke SPBU untuk mengisi BBM. Selain itu, ia juga tidak perlu repot mengantre.
"Kalau ke SPBU kan masih harus ngantre. Kemudian dari harga juga sama dengan di SPBU. Harga Pertamax memang lebih mahal sedikit, tapi lebih nyaman buat mesin, lebih halus. Irit atau tidak ya tergantung dengan pemakaian masing-masing," ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Argantara. Keberadaan Pertashop juga membantunya dalam mengakses BBM. Apalagi mobilitasnya sebagai driver ojek online terbilang tinggi.
"Tidak perlu antre, akses mudah, sama seperti di SPBU. Kalau soal harga juga sama. Memang selama ini pakai Pertamax, karena pembakaran lebih bagus, terus mesin jadi lebih bersih. Jadi Pertashop ini sangat membantu," ungkapnya. (maw)
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.