Tekankan Pentingnya Mental Health, Mahasiswa di Jogja Diajak Bedah Film Karya Sineas Lokal

Project Manager Yourspace, Fetu Pratama, berujar, bahwa acara ini diadakan dengan alasan film memang melekat pada Yourspace.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Suasana bedah film sekaligus kampanye tentang pentingnya kesehatan mental yang digelar di Yogyakarta, Minggu (9/7/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Masalah kesehatan mental atau mental health, dewasa ini menjadi isu krusial bagi anak  muda di tanah air.

Berbagai pihak pun mencoba turun tangan untuk menanggulangi hal tersebut melalui berbagai kegiatan yang menyasar milenial dan pemangku kepentingan di daerah.

Salah satunya agenda bedah film hingga FGD (Focus Grup Discusion) yang mempertemukan berbagai pihak mulai instansi pemerintah, akademisi, hingga psikolog, di Yogyakarta, Minggu (9/7/2023).

Kegiatan itu,digelar oleh Yourspace dengan menggandeng lembaga dan instansi lainnya, seperti AMIKOM Yogya, yayasan Rumpun Nurani dan Lembaga Advokasi Keluarga Indonesia (LAKI).

Project Manager Yourspace, Fetu Pratama, berujar, bahwa acara ini diadakan dengan alasan film memang melekat pada Yourspace.

Menurutnya, film memiliki intimacy tersendiri bagi Yourspace, di mana beberapa personelnya pun aktif di komunitas, bahkan ada yang terjun langsung di dunia perfilman.

"Yourspace melihat adanya potensi besar pada film lokal. Film lokal terkadang punya trik tersendiri untuk menyampaikan ide dan pemikiran yang dirasa perlu diperkenalkan ke masyarakat luas, bukan hanya di lingkup sineas saja," jelas Fetu.

Sementara topik kesehatan mental dipilih, karena bisa dibilang tidak pernah selesai untuk dibicarakan, terlebih ketika mengamati banyak kejadian yang tersebar di media sosial.

Menurutnya, banyak hal yang perlu terus digali dan dicari penyelesaiannya, termasuk melalui legiatan bedah film dan FGD semacam ini.

"Share screen film bertajuk “Kenal Warna" ini sekaligus jadi bentuk apresiasi karya-karya para mahasiswa dan sineas lokal, untuk menciptakan sebuah ruang jejaring silaturahim yang diharapkan bisa memunculkan banyak kolaborasi hebat," jelasnya.

"Share screen film ini melibatkan banyak pihak, khususnya para film maker yang punya sudut pandang unik terhadap stigma yang beredar di masyarakat, terutama soal mental health," imbuh Fetu.

Di samping itu, dalam kegiatan tersebut, turut dibedah pula sebuah program School-Based Mental Health yang digagas oleh LAKI dan Yayasan Rumpun Nurani.

Program tersebut merupakan salah satu bagian dari kampanye tentang kesehatan mental yang nantinya menyasar kalangan anak-anak atau pelajar.

Salah satu campaign leader program School-Based Mental Health, Ahmad Wasil Mustofa, menyampaikan program ini memiliki tagline #connecttocare atau sambung kasih peduli, untuk mengingatkan kepada orang-orang tentang pentingnya saling terhubung guna menyebarkan kepedulian terkait kesehatan mental

"Makanya, dalam acara ini kami juga menghadirkan psikolog. Tujuannya, supaya ada ahli yang ikut berbicara mengenai sisi psikologis dari film yang dibedah bersama," ungkapnya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved