Penuturan Beberapa Warga Jogja Soal Batal Beli Rumah Subsidi karena Lokasi Jauh

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Keberadaan rumah subsidi memang membantu masyarakat yang membutuhkan hunian dengan harga terjangkau. 

Namun masyarakat memiliki berbagai pertimbangan sendiri, saat mencari referensi rumah subsidi.

Dwi Agus misalnya, warga Sleman tersebut pernah mencari rumah subsidi di daerah Godean, Sleman pada 2017 silam. 

Baca juga: Sambut Hari Jadi ke-267 Kota Yogyakarta, TIY42K Perdana Digelar

Namun lokasi rumah yang berada di daerah perbukitan membuatnya batal membeli rumah subsidi. 

"Tertarik cari rumah subsidi karena murah, sesuai gaji, dan masih ada sisa untuk menabung. Tahun 2017an cari sekitar Rp112juta di daerah Godean. Tetapi rumahnya di daerah perbukitan, agak curam. Terus harus masuk kampung-kampung, kalau dari jalan raya lumayan jauh," katanya, Rabu (05/07/2023). 

Selain itu, rumah subsidi tersebut cukup jauh dari layanan publik. Akhirnya ia pun mengurungkan niatnya untuk membeli rumah subsidi tersebut. 

"Sekarang memilih KPR rumah sederhana. Mikir jangka panjang juga kalau misal berkeluarga, kayaknya rumahnya kekecilan," lanjutnya. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Nafi. Ia mencari rumah subsidi sekitar tahun 2021 lalu.

Harga yang murah menjadi pertimbangannya. Lagi-lagi, lokasi rumah membuatnya batal membeli rumah subsidi. 

"Sekitar 2021 itu harganya Rp100jutaan di Wonosari. Ya harganya murah, sebenarnya cukup strategis karena di pusat kotanya, dekat dengan fasilitas umum juga. Tetapi jauh dengan tempat kerja, kerja di Kota Yogyakarta. Akhirnya ya batal," ujarnya. (maw)