Suara Jenderal Sigit Bergetar, Minta Maaf ke Masyarakat atas Perilaku Anggotanya
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kinerja Polri selama ini.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kinerja Polri selama ini.
Atas nama institusi Polri, Jenderal Sigit berjanji Polri terus berbenah menjadi lebih baik. Ia minta maaf apabila kinerja Polri masih ada yang menyakiti hati masyarakat.
"Tak ada gading yang tak retak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan permohonan maaf atas perbuatan yang menyakiti hati masyarakat," ujar Jenderal Sigit pada acara puncak Hari Bhayangkara ke-77 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (1/7/2023). Terdengar suara Jenderal Sigit bergetar saat mengucapkan permintaan maaf itu
Jenderal Sigit menegaskan, pihaknya berkomitmen akan terus melakukan perbaikan kinerja Polri. Dia lalu mengungkit pesan Presiden Jokowi, bahwa menjadi polisi merupakan komitmen untuk melakukan pengabdian.
"Melalui momentum ini, Polri berkomitmen untuk terus menjaga amanah dan harapan masyarakat dalam setiap pelaksanaan tugas sebagai mana pesan Presiden yang selalu tertanam di hati bahwa polisi bukan sekadar profesi, tapi jalan untuk mengabdi," lanjutnya.
Selama satu tahun terakhir, institusi Polri memang didera sejumlah kasus yang menjerat oknum anggotanya. Salah satunya adalah kasus penembakan yang didalangi Ferdy Sambo.
Setelah kasus Sambo, Polri diguncang lagi dengan kasus narkoba yang menjerat Teddy Minahasa Putra. Selain itu ada pula kasus pemukulan yang menjerat anak AKBP Achiruddin.
Meski demikian, Polri berhasil menaikkan lagi kepercayaan publiknya. Dalam sejumlah survei, kata Sigit, kepercayaan publik terhadap Polri mencapai di atas 70 persen. Jenderal Sigit kemudian turut mengucapkan syukur dan menghaturkan doa dalam penyampaiannya.
"Kita memanjatkan syukur atas segala nikmat dan anugerah yang diberikan kepada bangsa Indonesia sekaligus mendoakan Bapak Presiden RI, pemerintah, TNI Polri, dan masyarakat agar senantiasa diberikan kesehatan, perlindungan, dan kesejahteraan dalam menghadapi berbagai macam tantangan bangsa ke depan," kata Jenderal Sigit.
Presiden Minta Jangan Blok-blokan
Sebelumnya Presiden Jokowi dalam pesannya meminta Polri agar terus berbenah diri demi memperbaiki tingkat kepercayaan publik. Salah satunya, Jokowi meminta anggota Polri untuk tidak terikat blok-blokan atau kultur yang mengutamakan patron tertentu.
"Polri ibarat sapu lidi, masing masing lidi harus bersih dan lurus, yang harus diikat dengan semangat. Tidak boleh lagi ada blok-blokan, tidak ada lagi patron-patronan," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya sebagai inspektur upacara HUT ke-77 Bhayangkara di Gelora Bung Karno.
Jokowi mengatakan, setiap hari Polri bersentuhan dengan masyarakat dan melayani rakyat. Tapi di saat bersamaan, lanjut Jokowi, Polri juga diawasi rakyat. "Gerak-gerik Polri sekecil apapun tidak bisa ditutup-tutupi lagi," ujarnya.
Maka itu ia meminta anggota Polri untuk berhati-hati dalam bersikap di tengah tugasnya mengayomi masyarakat. Jokowi mengatakan, bahwa pada masa sekarang ini semua hal bisa direkam dan disebarluaskan. Termasuk gerak-gerik anggota Polri sekecil apapun saat ini tidak bisa lagi ditutup-tutupi.
"Setiap saat anggota Polri bersentuhan dengan rakyat, melindungi, mengayomi masyarakat dan melayani masyarakat. Tapi di saat yang sama Polri juga diawasi oleh rakyat, hati hati, sekarang ini segala sesuatu bisa direkam, bisa disebarluaskan," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan bahwa kepercayaan rakyat terhadap Polri akan selalu diuji. "Seberapa tinggi tingkat kepercayaan rakyat, seberapa tinggi kekuasaan rakyat itu menjadi hal yang penting," katanya.
Jokowi mengaku senang tingkat kepercayaan rakyat pada Polri belakangan telah naik. Namun Jokowi mengatakan Polri harus terus berbenah. "Saya senang kepercayaan rakyat sudah naik dari 60 menjadi di atas 70 persen. Ini perkembangan baik, tapi masih harus terus ditingkatkan. Polri masih harus terus memperbaiki diri, berbenah diri, melakukan reformasi di segala lini," katanya.
Perayaan Hari Bhayangkara tahun ini mengusung tema "Polri Presisi Untuk Negeri Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju". Jenderal Listyo Sigit mengatakan tema itu dipilih karena memang saat ini sudah memasuki tahun Pemilu. "Utamanya terkait Pemilu karena memang kita sudah masuk ke tahapan Pemilu oleh karena itu kita semua selalu mengajak masyarakat untuk bisa mewujudkan Pemilu damai," ujarnya kepada wartawan di Stadion Gelora Bung Karno.
Jenderal Sigit pun berharap siapapun yang nantinya terpilih sebagai presiden agar masyarakat tetap dapat menjaga keamanan dan ketertiban. "Karena siapapun yang terpilih nanti yang kita utamakan adalah menjaga persatuan dan kesatuan walaupun ada perbedaan dalam pilihan. Itu menjadi paling penting," jelasnya. (tribun network)
HUT ke-77 Bhayangkara
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK)
Ferdy Sambo
Inilah Kesaksian Teman Kos Mulyono Fakultas Kehutanan UGM yang Dibilang Calo Bus Itu |
![]() |
---|
Perintah Presiden Prabowo ke Kapolri dan Jaksa Agung, Usut Tuntas Kasus Beras Oplosan |
![]() |
---|
Penjelasan Pengelola GBK Soal Viral Suara Desahan |
![]() |
---|
Hasil Operasi Pekat 2025, Polisi Amankan 13 Ribu Pelaku Aksi Premanisme, 3.382 Ditetapkan Tersangka |
![]() |
---|
LIVE INDONESIA vs CHINA Malam Ini Pukul 20:45 WIB, Cek Channel TV dan Tayangan GRATIS di Sini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.