PPDB 2023

Disdik Gunungkidul Siapkan Skema Atasi Kurangnya Pelajar Baru di SD-SMP

Ada 7.334 anak yang diterima lewat PPDB online, sedangkan kuota keseluruhan untuk SMP di Gunungkidul mencapai 10.772 anak.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
ppdb
Ilustrasi PPDB 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul melakukan berbagai upaya demi mengatasi kekurangan pelajar baru.

Sebab fenomena ini terjadi pada jenjang SD dan SMP.

Kepala Disdik Gunungkidul , Nunuk Setyowati mengatakan kekurangan pelajar baru ini menyebabkan banyaknya kursi kosong di sejumlah sekolah.

"Kondisi ini bisa berpengaruh terhadap optimalisasi layanan pendidikan," kata Nunuk pada wartawan, Jumat (30/06/2023).

Itu sebabnya sejumlah skema pun tengah disiapkan.

Baca juga: PPDB di Gunungkidul Tetap Dibuka, Sikapi Daya Tampung yang Belum Terpenuhi

Terutama untuk mengatasi kurangnya pelajar baru agar aktivitas pendidikan bisa berjalan efektif.

Menurut Nunuk, salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah penggabungan sekolah alias regrouping.

Namun realisasinya membutuhkan kajian mendalam, sebab berpotensi menimbulkan polemik.

"Regrouping baru sebatas wacana, tapi tidak dilakukan untuk tahun ini," jelasnya.

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP, Bidang SMP, Disdik Gunungkidul , Wahyudi mengatakan ada 7.334 anak yang diterima lewat PPDB online.

Sedangkan kuota keseluruhan untuk SMP di Gunungkidul mencapai 10.772 anak.

Kondisi ini sebelumnya juga terjadi pada jenjang SD, di mana jumlah lulusan dari TK sekitar 9 ribu anak.

Sedangkan kuota yang disediakan lebih dari 14 ribu kursi.

Baca juga: Komisi D DPRD DIY Pantau PPDB 2023 Jenjang SMA/SMK di Gunungkidul

"Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu, dan dialami baik sekolah negeri maupun swasta," ujar Wahyudi.

Menurutnya, sejak beberapa tahun terakhir jumlah pelajar baru terus menurun.

Sedangkan kuota atau daya tampung yang disediakan lebih banyak.

Wahyudi menilai program Keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu penyebab.

Namun diperlukan kajian mendalam terkait dampak KB terhadap jumlah pelajar baru.

"Perlu kajian, tapi potensi KB memberikan dampak memang ada," katanya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved