Idul Adha 2023
Minimalisir Menyakiti Hewan Kurban Saat Dipotong, RPH Kota Magelang Sediakan Restraining Box
Penggunaan Restraining Box dari sisi kesejahteraan hewan sangat meminimalisir kesakitan ketika akan dipotong.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG - UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Magelang menggunakan kotak perebah sapi atau Restraining Box dalam penyembelihan hewan kurban , pada Iduladha 2023.
Kepala UPT RPH Kota Magelang , drh Linda Wati mengatakan, penggunaan Restraining Box dari sisi kesejahteraan hewan sangat meminimalisir kesakitan ketika akan dipotong.
"Jadi kita tidak perlu lagi merebahkan sapi dengan cara diikat atau bahkan diduduki banyak orang.Di samping itu, dengan pemakaian Restraining Box juga jelas untuk keamanan di juru sembelih dan sahibul kurban lebih terjamin. Karena, risiko untuk sapi lepas atau menyeruduk akan sangat berkurang sekali,"ujarnya saat ditemui di lokasi, pada Kamis (29/6/2023).
Ia menambahkan,alat tersebut sangat membantu memperlancar proses penyembelihan oleh tim jagal.
Sapi yang direbahkan sudah ditutup matanya agar tidak mengalami stres sebelum disembelih.
Baca juga: Mau Disembelih, Sapi Kurban di Sleman Lari Masuk Bendungan, Berakhir Diangkut Alat Berat
"Jadi, kalau di RPH sapi yang akan dipotong akan ditampung di kandang penampungan nanti kita ada akses untuk sapi menuju Restraining Box namanya gang-way. Setelah itu, sapi langsung diikat di Restraining Box nanti dengan sistem otomatis, Restraining Box akan merebahkan sapi. Lalu ,penutupnya akan dibuka tinggal juru sembelih halal menyembelih. Dan, pastinya waktunya lebih cepat," lanjut dia.
Sedangkan untuk tahun ini tambahnya, RPH Kota Magelang melalukan penyembelihan terhadap 25 ekor sapi dan 7 ekor samping.
Adapun, hewan kurban ini berasal dari wilayah Kota dan Kabupaten Magelang.
"Kami memotong hewan kurban sudah mulai hari Rabu kemarin. Kemudian sesuai daftar sampai hari Sabtu mendatang dan itu bisa saja bertambah. Kebanyakan mereka itu saya tanya mengapa potong di sini. Yang pertama mereka sudah terkesan di sini, karena nge-bruknya atau merebahkan sapi sudah Restraining Box, tidak usah ndadak jegal-jegal. Ada juga karena memang mereka tempat tidak ada tetapi kurbannya banyak atau orang yang menyembelih tidak berani. Jadi, mereka ke sini. Nanti pulang sudah tinggal bawa daging dan tinggal bagi-bagi,"paparnya.
Untuk penggunaan jasa pemotongan hewan, kata dia, hanya membayar uang retribusi senilai Rp25 ribu per ekor.
Harga tersebut, sudah sesuai dengan aturan daerah yang harus disetor ke negara.
"Lalu, nanti ditanyakan kepada sahibul kurban menginginkan seperti apa, kalau ramai seperti ini kami memfasilitasi untuk dipotong menjadi 7 atau 8 bagian, jadi masih besar potongannya. Untuk dipotong dengan ukuran yang lebih kecil juga bisa namun dengan harga yang bertambah, itu kalau dikuliti sampai dipotong menjadi tujuh bagian itu tambah Rp500 ribu. Kalau ,dipotong lebih kecil lagi itu minta tambah Rp200 ribu,"jelasnya.
Baca juga: Aktivitas Penyembelihan Hewan Kurban di RPH Wonosobo Meningkat
Sementara itu, ia mengatakan, selama pelaksanaan pemotongan hewan kurban belum ditemukan hewan yang gagal dipotong.
Misalnya terkena penyakit atau hal lainnya.
SAR Satlinmas Rescue DIY Targetkan Nol Insiden pada Libur Panjang Iduladha 1444 H |
![]() |
---|
Dibarengi Inovasi, Lazizmu DIY Salurkan 370 Hewan Kurban ke 201 Lokasi |
![]() |
---|
Khawatir Kolesterol Tinggi? Cek 5 Minuman Pencegah Kolesterol Naik Berikut Ini |
![]() |
---|
5 Momen Sapi Kabur sebelum Disembelih di Iduladha 2023, Ada yang Masuk Bendungan di Sleman |
![]() |
---|
Tim Satgas PMK Purworejo Pantau 5 Lokasi Penyembelihan Hewan Kurban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.