Kisah Inspiratif

Demi Latihan Catur Persiapan Peparnas 2024, Aditya Bagas Novianto Rela Tempuh Puluhan Kilometer

Setiap tiga kali dalam sepekan, Aditya ngelaju menggunakan kereta KRL Kulon Progo-Kota Yogyakarta demi berlatih catur.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Taufiq Syarifudin
Aditya Bagas (kiri) berfoto dengan pelatihnya, Bima Triadi saat ikut Open Turnamen Catur, Minggu (25/6/2023) di Kota Yogyakarta. 

"Itu jadi tantangan buat saya, karena lawan pasti akan lebih cepat, sedangkan saya harus mencermati dulu dengan meraba bidak dan kotak. Ini justru jadi latihan yang bagus buat saya," jelas dia.

Pelatih para catur DIY, Bima Triadi Wijaya menuturkan dalam beberapa kasus sebelumnya, pecatur disabilitas ditolak jika bertanding dengan papan braille di turnamen umum. 

Alasannya akan memakan waktu yang lama dan membutuhkan wasit lebih dari satu untuk mendampingi karena diperagakan dalam dua papan.

"Dengan papan modifikasi ini, Mas Aditya jadi bisa bertanding, dan dari panitia maupun lawan juga tidak komplain," kata Bima.

Baca juga: Cerita Miko Vincensius, Pelajar SD yang Sukses Harumkan Nama Gunungkidul Usai Juarai Kejurnas Catur

Ikut Kejuaraan Sebanyak-banyaknya

Sebelum tampil di ajang Peparnas 2024, Bima Triadi mengatakan ingin membawa anak asuhnya tampil di banyak kejuaraan.

Meski bukan khusus untuk penyandang disabilitas, menurutnya tidak masalah.

"Dengan banyak ikut turnamen, mereka akan terasah mentalnya. Apalagi di turnamen umum, fisik akan jauh lebih besar terkuras. Kami butuh jam terbang, tapi di sisi lain kejuaraan untuk kawan-kawan NPC jarang sekali," jelas dia.

Pada Minggu (25/6/2023) Bima Triadi membawa tiga dari lima anak asuhnya di Puslatda untuk ikut Open Tournament Catur yang mempertandingkan catur cepat dengan waktu 10 menit + 3 detik. Tujuannya, ajang ini bisa membuat jam terbang paralimpian di kejuaraan bertambah.

Selain Aditya, tim Puslatda DIY diisi paralimpian-paralimpian seperti Gayuh Satrio, Ipi Gandamana, Ardi Nugroho, dan Ispono.

Dalam turnamen itu hanya Gayuh dan Ardi yang tidak ikut lantaran mendadak ada urusan sebelum pertandingan.

"Di turnamen ini kami juga ada target, minimal mereka bisa dapat poin 50 persen sudah cukup," jelasnya.

Selain itu dengan membiasakan tanding, dapat membuat seluruh paralimpiannya terbiasa dengan situasi maupun cara mereka bermain.

Misalnya Gayuh yang juga menyandang low vision sudah lebih terampil bermain di turnamen umum. ( Tribunjogja.com )

Nama: Aditya Bagas Novianto
TTL: Kulonprogo 9 November 1999
Kategori: Para Catur b2/b3 low vision
Prestasi: 2019 medali emas O2SN
2022 Peparpda catur klasik dan cepat medali perak dan perunggu

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved