Kaisar Jepang Kunjungi Jogja
Kaisar Jepang Naruhito Terkesima dengan Konsep Alur Air Jaladwara pada Candi Borobudur
Kunjungan Kaisar Jepang Naruhito ke Candi Borobudur menjadi destinasi terakhir dalam lawatannya ke Indonesia
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
"Beliau sangat memahami dan menghormati untuk aturan tersebut,"ujarnya.
Selain menceritakan soal relief, kata dia, Kaisar Jepang Naruhito juga diberitahukan terkait banyaknya narasi mitos yang tersebar di Candi Borobudur.
Salah satunya, memegang patung Buddha yang dianggap dapat mengabulkan permintaan.
"Di situ, saya langsung ceritakan sejarahnya. lebih kurang 80 tahun lalu, gaji pegawai (di Candi Borobudur) dari Pemerintah Belanda itu tidak mencukupi. Untuk tambah penghasilan, ada pegawai membuat mitos tersebut. Namun, setelah pengunjung pulang, mereka mengambil uang para wisatawan dengan sapu lidi yang diberi getah buah nangka,”ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mura Aristina menjelaskan kepada Kaisar Naruhito bahwa pariwisata di Candi Borobudur adalah pariwisata berkelanjutan.
"Pariwisata yang berprinsip pada pelestarian. Jangan sampai nanti candinya ramai tapi candinya rusak, buat apa. Nanti tidak ada yang bisa dikunjungi lagi, semoga hal ini bisa disampaikan kepada masyarakat Jepang, boleh datang ke Candi Borobudur tapi lupakan mitos,"terangnya.
Sampaikan Fungsi Upanat dan Keausan pada Bebatuan Candi Borobudur
Penggunaan sandal upanat sebagai properti wajib saat naik ke struktur Candi Borobudur juga menjadi bagian lain yang dijelaskan oleh Mura Aristina kepada Kaisar Naruhito.
"Beliau sangat memahami, di situ saya jelaskan sebelum pandemi pengunjung Candi Borobudur tidak dibatasi yang Mulia, dalam sehari mencapai 58.000 per orang. Tetapi sekarang hanya diperbolehkan 1200 orang dan harus menggunakan pemandu untuk mengawasi sikap pengunjung,"tuturnya.
Pada saat naik ke struktur Candi Borobudur, dia pun menunjukkan kepada Kaisar Jepang Naruhito efek dari tingginya gesekan pada bebatuan Candi Borobudur.
"Saya tunjukan ada batu yang cekung itu, ini (keausan pada batu) yang Mulai. Dia langsung bilang, oh-iya-iya. Jadi sebelum beliau naik tangga pertama, pada lantai ketiga langsung saya tunjukkan. Itulah kenapa kita harus pakai sandal dan harus menghentak kaki memastikan tidak ada pasir. Sandal harus bersih,"ujarnya.
Ia mengatakan, dalam memandu rombongan Kaisar Jepang tidak ada kesulitan.
Menurutnya, Kaisar Jepang Naruhito sangat menikmati lawatannya ke Candi Borobudur.
"Alhamdulillah, untuk public speaking dan guiding technic sangat macth (sesuai),"ucapnya.
Setelah naik dan berkeliling di Candi Borobudur, rombongan Kaisar Jepang Naruhito turun setelah 30 menit berada di atas, atau sekitar pukul 08.49.WIB.
Balai Teknik Sabo yang Dikunjungi Kaisar Hironomiya Naruhito adalah Bantuan Jepang untuk Indonesia |
![]() |
---|
Kaisar Jepang Mengaku Senang Bisa Berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Kunjungi Balai Teknik Sabo, Kaisar Jepang Senang Bantuan dari Jepang Itu Dimanfaatkan Sunguh-sungguh |
![]() |
---|
Kaisar Jepang Naruhito ke Candi Borobudur, Ganjar Bahas Kesempatan Kerja Sama Jepang-Jateng |
![]() |
---|
Naik Selama 30 Menit di Candi Borobudur, Kaisar Jepang Naruhito Sempat Berswafoto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.