Gojek Gandeng Lembaga dan Organisasi untuk Tingkatkan Layanan Prima dan Cegah Kekerasan Seksual
Dari pelatihan ini mitra Gojek diharapkan mampu menjadi agen pelopor dalam menciptakan ruang aman di publik.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gojek, layanan on demand asal Indonesia menggandeng dua organisasi untuk menggelar agenda Bengkel Belajar Mitra (BBM) di DI Yogyakarta.
Dua organisasi ini ialah Worldwide Quality Assurance (WQA), yakni lembaga internasional yang selama ini fokus melatih perusahaan-perusahaan nasional di berbagai industri untuk hadirkan layanan yang berkualitas kelas dunia.
Kemudian pelatihan Anti-Kekerasan Seksual difasilitasi oleh organisasi Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (Demand), bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman.
Program Director Demand, Anindya Restuviani, pelayanan prima yang dilakukan Gojek harus berbanding lurus dengan rasa aman pelanggan maupun mitra.
Pasalnya kekerasan seksual bisa terjadi pada siapapun, baik pelanggan atau mitra, keduanya sama-sama bisa menjadi korban maupun pelaku.
Dari pelatihan ini mitra Gojek diharapkan mampu menjadi agen pelopor dalam menciptakan ruang aman di publik.
“Ini sudah memasuki tahun keempat kami berkolaborasi dengan Gojek untuk mengajak para mitra driver berperan aktif dalam mencegah tindak kekerasan seksual di sekitarnya. Konsistensi Gojek yang terus berupaya untuk menjaga keamanan ekosistemnya dari tindak kekerasan seksual patut diapresiasi. Ini sesuai dengan tujuan bersama Demand dan Gojek dalam menciptakan ruang publik yang aman bagi semua.” kata Anindya Restuviani, Kamis (22/6/2023).
Langkah edukasi yang Gojek lakukan tidak hanya menyasar mitra driver.
Pelatihan berkelanjutan terkait penanganan pelaporan kekerasan seksual juga diberikan bagi Tim Unit Darurat, baik tim yang bertugas menerima laporan melalui tombol darurat, maupun tim yang menangani laporan di lapangan.
Informasi lebih lengkap terkait upaya Gojek dalam menciptakan ruang aman dari tindak kekerasan seksual dapat diakses masyarakat luas melalui Pusat Edukasi dan Bantuan gjk.id/lawankekerasanseksual.
"Karena akar dari kekerasan seksual itu adalah pelaku, maka upaya ini sebagai tindakan preventif untuk memberikan pemahaman kepada mitra driver agar tidak menjadi pelaku kekerasan. Begitupun agenda ini akan memberikan pemahaman jika suatu waktu mereka menjadi korban maupun saksi kekerasan seksual, harapannya mereka tahu bisa melaporkan ke mana," kata Anindya.
Pada pelatihan tatap muka, mitra driver berkesempatan mengenal apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual, jenis kekerasan seksual, serta dampak kekerasan seksual secara mendalam.
Mitra juga dilatih untuk mempraktikkan cara membantu korban kekerasan seksual dengan menggunakan metode intervensi saksi (active bystander).
Adapun materi pelayanan prima yang disampaikan juga mengacu kepada Tata Tertib Gojek (Tartibjek) bagi mitra driver, termasuk di antaranya cara bersikap/berbicara yang sopan kepada pelanggan, serta cara berperilaku untuk memastikan kenyamanan pelanggan selama perjalanan.
Selain paparan teori, penyampaian materi juga dilakukan dengan metode roleplay agar lebih menarik dan mudah dimengerti oleh para mitra.(*)
Gojek Bersama Pelajar Gen Z Gaungkan Kreativitas dan Gaya Hidup Non-Tunai di Yogyakarta |
![]() |
---|
Dosen FISIP UNY Beri Pelatihan Guru Geografi Bikin Peta Digital |
![]() |
---|
Pelatihan Petugas Yantek 2025, Wujudkan Komitmen Service Excellence PLN untuk Rakyat |
![]() |
---|
Siswa dan Guru SMK Leonardo Klaten Diberi Bekal Pelatihan Soft Skills dari Prakosa Institute |
![]() |
---|
Dosen Unjaya Gunakan Metode MBCP untuk Tekan Efek Parental Burnout dan Postpartum Blues |
![]() |
---|