Berita Pendidikan Hari Ini
Klarifikasi Aduan Soal PPDB SMP, ORI DIY Datangi Disdik Sleman
ORI DIY mendapat aduan dari calon orangtua siswa yang merasa "ditolak" saat melakukan PPDB di SMP Negeri di wilayah Kabupaten Sleman .
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ombudsman RI ( ORI ) DIY mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman karena mendapat aduan dari calon orangtua siswa yang merasa "ditolak" saat melakukan Pendaftaran Peserta Didik Baru ( PPDB ) di SMP Negeri di wilayah Kabupaten Sleman .
Kedatangan lembaga pengawas penyelenggara pelayanan publik ini untuk melakukan klarifikasi.
Hasilnya, diduga terjadi kesalahpahaman soal waktu pendaftaran.
"Jadi si orang tua calon siswa ini awal mula kan mendaftar di sekolah di wilayah Bantul. Tapi di sana menurut persepsinya pelapor kemungkinan diterima sangat kecil. Kemudian mencoba mendaftar di Sleman. Nah di Sleman ini kemudian menurut persepsinya pelapor tidak bisa diterima juga. Tapi setelah kami tadi bertanya, sebenarnya yang terjadi seperti apa. Jadi ini cuma salah paham soal timing pendaftaran," kata Muhamad Rifki, Asisten ORI Kantor Perwakilan DIY, Jumat (16/6/2023).
Rifki bercerita, pelapor yang mengadu soal PPDB SMP Negeri ini merupakan warga Bantul.
Awalnya, yang bersangkutan hendak mendaftarkan anaknya di sekolah SMP Negeri di Kapanewon Sedayu, melalui jalur afirmasi keluarga miskin.
Baca juga: Jelang Seleksi PPDB SMA di DIY, Disdikpora DIY Sebut Masih Ada Peserta yang Lupa Input Data
Namun karena merasa peluang diterimanya kecil kemudian yang bersangkutan mendaftar di SMP Negeri di Minggir.
Tapi merasa "ditolak" lalu mengadu ke hotline ORI DIY.
ORI yang menerima laporan kemudian melakukan klarifikasi ke Disdik.
Ternyata menurut Rifki, hanya terjadi kesalahpahaman waktu pendaftaran.
Pelapor, yang merupakan warga luar daerah ini ingin mendaftar ke SMP Negeri di Minggir melalui jalur zonasi wilayah.
Padahal, jalur tersebut diperuntukkan bagi KK dalam Sleman .
Warga yang dari luar Kabupaten Sleman bisa mendaftar melalui jalur prestasi jika nilainya memenuhi syarat maupun jalur zonasi wilayah apabila daya tampung di sekolah tersebut masih ada dan baru dibuka tanggal 19 Juni.
"Jadi alur pendaftaran saat ini masih alur verifikasi akun. Jadi berkas yang dipakai nanti untuk mendaftar PPDB (jalur) itu saat ini proses verifikasinya, yaitu berhubungan dengan akunnya itu. Nanti kalau sudah diverifikasi baru dapat token yang dipakai untuk mendaftar. Pendaftaran baru dimulai Senin (19/6/2023) besok. Nah pelapor ini pada waktu itu meminta untuk bisa didaftarkan pada waktu itu. Nah jadi soal timing waktunya yang memang belum waktunya untuk bisa melakukan pendaftaran. Jadi kesalahan memahami alur pendaftaran," kata dia.
Hasil klarifikasi tersebut, menurut Rifki akan disampaikan kepada pihak pelapor.
Jika masih mempermasalahkan hal itu maka pihaknya akan menggali lagi apa yang masih menjadi ganjalan.
Tetapi jika melihat ketentuan di petunjuk teknis PPDB, kata dia, warga luar daerah sebenarnya tetap bisa mendaftar ke sekolah SMP Negeri di Kabupaten Sleman .
Baca juga: PPDB SD Negeri di Sleman : Kuota Murid Baru di SD N Gendengan Belum Terpenuhi
Hanya saja ada skala prioritas.
Prioritas pertama diperuntukkan bagi zona satu yaitu warga yang paling dekat dengan gedung sekolah dalam satu Kabupaten.
Prioritas kedua warga dalam satu Kabupaten, dan prioritas ketiga warga dari luar daerah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman , Ery Widaryana saat dikonfirmasi mengatakan, klarifikasi aduan ORI ke kantor Disdik Sleman bukan anak warga miskin ditolak untuk mendaftar jalur afirmasi di Sleman .
Akan tetapi, anak warga miskin warga Bantul dan ditolak melalui jalur miskin di sekolah di Kabupaten Bantul kemudian ingin mendaftar di SMP Negeri 1 Minggir.
Menurut dia, berdasarkan petunjuk teknis PPDB , warga luar daerah tetap bisa mendaftar di Sleman melalui jalur prestasi jika nilainya memenuhi syarat.
Bisa juga menggunakan jalur zonasi wilayah.
"Intinya penduduk luar Sleman bisa mendaftar lewat jalur zonasi wilayah. Tapi peluang diterimanya itu kalau memang penduduk Sleman yang mendaftar melalui jalur tersebut sudah tidak ada. Ataupun jumlah pendaftarnya, dengan kuota (yang tersedia), masih belum memenuhi," kata dia.( Tribunjogja.com )
Catatan Pakar UGM tentang Makan Bergizi Gratis Budget Rp 10 Ribu: Masaknya Dekat Sekolah |
![]() |
---|
PMB PTKIN 2025 Mulai Dibuka, Diikuti 59 Kampus termasuk UIN Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Guru Besar UGM Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis |
![]() |
---|
Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Siswa SD Muhammadiyah Suronatan Antusias |
![]() |
---|
Disdik Sleman Gelar Festival Komunitas Belajar 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.