Aktivitas Gunung Merapi, Jumat 16 Juni 2023: Ada 7 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,5 Km

Gunung Merapi tercatat mengeluarkan 7 kali guguran lava pijar, jarak luncur maksimal 1,5 km ke barat daya, Jumat (16/6/2023)

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Dokumentasi BPPTKG
Ilustrasi: Kondisi Gunung Merapi yang dipantau dari Pos Babadan, Jawa Tengah 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi tercatat mengeluarkan 7 kali guguran lava pijar, jarak luncur maksimal 1,5 km ke barat daya, Jumat (16/6/2023).

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00:00-06:00 WIB.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 14.3-18 °C, kelembaban udara 65-95.5 persen, dan tekanan udara 873.3-918 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 25 m di atas puncak kawah,” ujarnya.

Dia mengatakan, terdengar juga 1 kali suara guguran dengan intensitas kecil dari Pos Babadan.

Gempa guguran terjadi sebanyak 34 kali dengan amplitudo 3-14 mm, berdurasi 17.1-142.9 detik.

Low frekuensi terjadi satu kali dengan amplitudo 3 mm, berdurasi 7.84 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 3 kali dengan amplitudo 3-15 mm, S-P 0.5-0.6 detik berdurasi 5.96-12.76 detik.

Tektonik jauh terjadi sebanyak 3 kali dengan amplitudo 3-7 mm, S-P tidak terbaca dan durasi 67.12-236.2 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved