Berita Kabupaten Magelang Hari Ini

Sebanyak 200 Orang Diaspora Jawa dari Berbagai Negara Berkumpul di Candi Borobudur Magelang

Sebanyak 200 orang diaspora Jawa berkumpul di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang dalam agenda melaksanakan Napak tilas leluhur, pada Senin (12/6/2023

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Nanda Sagita Ginting
Para diaspora Jawa bersuka ria mengikuti kegiatan Napak Tilas di Tanah Leleuhur, di Candi Borobudur, pada Senin (12/6/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sebanyak 200 orang diaspora Jawa berkumpul di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang dalam agenda melaksanakan Napak tilas leluhur, pada Senin (12/6/2023).

Adapun pesertanya kali ini ada 98 orang keturunan Jawa dari Malaysia, 56 dari Belanda, 18 dari Suriname, 27 dari Singapura, 35 dari Kaledonia Baru, 5 dari Amerika Serikat, Filipina, Qatar, Australia dan negara lainnya.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Yayasan 'Javanese Diaspora Network-Ngumpulke Balung Pisah' yang berawal dari komunikasi melalui sosial media antara komunitas Diaspora Jawa yang ada di Indonesia maupun di luar negeri.

Baca juga: SiBakul Sport Fest 2023, Targetkan 3000 Runners

Komunitas-komunitas tersebutlah yang kemudian berinisiatif untuk bertemu dan mengadakan event secara rutin sebagai sarana saling bertukar informasi mengenai keberadaan Diaspora Jawa dan perkembangan budaya Jawa di tempat mereka.

Ketua komunitas Javanese Diaspora Network-Ngumpulke Balung Pisah, Indrata Kusuma Prijadi mengatakan, pihaknya berencana mengunjungi berbagai kota yang ada di Jawa untuk mengembalikan memori sekaligus sebagai upaya napak tilas jejak leluhur mereka di tanah Jawa.

Rencananya, dalam acara yang digelar pada 12-18 Juni 2023 itu, diaspora Jawa dari berbagai negara seperti Suriname, Belanda, Malaysia, New Caledonia dan beberapa negara lainya akan ikut serta.

"Rangkaian perjalanan dimulai dari Magelang dengan mengunjungi Candi Borobudur. Jogja menjadi kota kedua yang direncanakan akan bertemu dan berkenalan dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan beserta istrinya, GKR Hemas. Dilanjutkan dengan penghargaan kepada sejumlah tokoh Diaspora yang memiliki peran penting melestarikan Jawa,"paparnya.

Lanjut dia, perjalanan juga akan dilakukan para warga keturunan Jawa tersebut ke Kota Solo dengan mengunjungi sejumlah tempat seperti pura Mangkunegaran dan Keraton Solo.

Beberapa kota di Jawa Timur Juga menjadi daerah selanjutnya yang akan didatangi seperti Ponorogo, Mojokerto, Surabaya, dan Kediri. Acara tersebut akan diakhir dengan demo memasak masakan khas dari negara masing-masing peserta.

"Sebenarnya kegiatan ini bukan primordial, namun karena kebetulan semua Jawa dan masih tetap berkumpul jadi dibuatlah acara ini. Jadi, ini kunjungan seperti naik haji di mana mereka pulang ke tanah leluhurnya. Dan, nanti pun mereka akan sumbangsih dengan menyumbang ke tanah leluhurnya. Biasanya kita juga akan datang ke sekolah-sekolah juga untuk mengenalkan ada Diaspora Jawa loh di luar negeri sana,"tuturnya.

Uniknya meskipun sudah lama tinggal di luar negeri. Para diaspora Jawa ini masih fasih berbicara bahasa Jawa. Bahkan, menjadikan bahasa Jawa sebagai bahasa sejari-hari mereka.

Salah satunya, peserta asal Rotterdam Belanda, Roland Rawidjan (66) mengatakan, sangat senang sekali adanya kegiatan ini.

Bahkan, dirinya berencana akan menceritakan pengalaman selama perjalan Napak tilas ke teman-teman se-negaranya nanti.

“Aku bunggah iso kepetuk sedulur-sedulur. Rung tahun maneh, konco-koncu arep melu. Aku wis tahu mrene, iki ping loro. Wong Semarang (bapaku), maku wong Hongkong (Aku senang bisa ketemu saudara-saudara. Dua tahun lagi, teman-teman mau ikut (reuni). Aku sudah pernah kesini (candi), ini kedua kali. Bapak saya dulu asal Semarang, ibu dari Hongkong),” ujarnya. (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved