Keberangkatan 254 Jemaah Haji Asal Kulon Progo Diiringi Isak Tangis Keluarga

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Isak tangis keluarga mengiringi keberangkatan jemaah haji asal Kabupaten Kulon Progo , Kamis (8/6/2023) dini hari tadi. 

Mereka diberangkatkan dari Masjid Agung Kulon Progo menuju Asrama Haji Donohudan, Solo. 

Perasaan sedih campur bahagia turut dirasakan Endah Wulandari, warga Kapanewon Girimulyo yang mengantarkan orang tuanya untuk pergi ke tanah suci seorang diri. 

"Ini mengantar bapak. Perasaannya sebenarnya sedih campur bahagia. Sedihnya belum ada jadwal untuk mendampingi bapak, sehingga tindak (red: berangkat) sendiri. Untungnya dari kelompok bimbingan haji (KBH) ada yang saling berbagi," kata Endah sembari menahan linangan air matanya. 

Ia menyampaikan, orang tuanya mendaftar haji sejak 2011 lalu.

Baca juga: Masa Tunggu Haji di Kulon Progo 33 Tahun dengan Pendaftar 10.250 Calhaj

Kemudian dijadwalkan berangkat pada 2022.

Namun karena terdapat pembatasan usia maka pemberangkatan orang tuanya akhirnya ditunda dan diberangkatkan tahun ini. 

"Sempat tertunda karena pemberangkatan kemarin diutamakan bagi jemaah di bawah 60 tahun. Sementara, bapak udah 75 tahun. Sehingga baru berangkat tahun ini (2023)," ucapnya. 

Karena itu, ia berharap orang tuanya selalu diberi kesehatan selama menjalani ibadah haji. 

Kemudian sekembalinya ke tanah air bisa menjadi haji yang mabrur dan meningkatkan keimanannya kepada Allah. 

"Yang jelas selalu mendoakan keturunannya menjadi saleh," ungkapnya. 

Kondisi senada juga dialami oleh Agni Nur Asriani, warga Driyan, Kapanewon Wates. 

Ia sedih ditinggal suaminya untuk pergi haji kedua kalinya. 

"Perasaannya sedih ditinggal 40 hari. Suami saya haji yang kedua kalinya, ini mengibadahkan orang tuanya," kata Agni.

Baca juga: Sebanyak 277 Calon Jemaah Haji Kulon Progo Akan Bertolak ke Asrama Haji Donohudan Besok