Berita Bisnis Terkini

Hadapi Liburan Sekolah, PHRI Bantul Akan Wait and See  

PHRI Bantul tetap berharap okupansi (tingkat hunian) bisa menyentuh 70-80 persen di masa libur sekolah nanti.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay.com / Engin_Akyurt
ilustrasi hotel 

TRIBUNJOGJA.COM - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ) Kabupaten Bantul tidak akan berekspektasi terlalu tinggi dalam masa liburan sekolah.

Namun demikian, PHRI tetap berharap okupansi (tingkat hunian) bisa menyentuh 70-80 persen di masa libur sekolah nanti.

“Untuk menghadapi libur sekolah PHRI Bantul masih wait and see karena kita tidak mau berekspektasi yang tinggi seperti di libur Lebaran tahun ini,” ujar Ketua PHRI Bantul , Yohanes Hendra Dwi Utomo, Rabu (7/6/2023).

Hendra menjelaskan, okupansi pada libur Lebaran kemarin di luar ekspektasinya, bahkan ia menyebut beberapa anggota PHRI ada yang kecewa.

Menurutnya, hal itu terjadi karena Lebaran tahun ini terbagi menjadi dua hari, yang berbuntut memecah kunjungan wisatawan.

Padahal PHRI telah maksimal promosi untuk menyambut wisatawan dan pemudik, namun ternyata tingkat hunian di Bantul tak lebih dari 80 persen.

Baca juga: Libur Lebaran 2023 Usai, Okupansi Hotel di DIY Ditutup diangka 80 Persen

Namun demikian, untuk long weekend (Libur hari lahir Pancasila hingga Waisak) kemarin dapat mengobati kekecewaan anggota PHRI .

Terlebih persebaran wisatawan cukup merata dan tidak terpusat di Kota saja.  

“Long weekend kemarin tingkat hunian cukup bagus, bahkan rata-rata di atas 80 persen, memang agak sedikit di luar ekspektasi yang kami harapkan 50 persen justru lebih baik dibandingkan libur lebaran kemarin,” terangnya.

Termasuk  di Little Tokyo, tempat ia bekerja, yang tingkat kunjungan dan okupansinya hampir 90 persen.

Ia menyebut, dalam satu minggu 18 kamar yang tersedia selalu terisi.  

Kini dalam menghadapi libur sekolah, PHRI Bantul menargetkan okupansi sebesar 70-80 persen.

Untuk mencapai hal tersebut, sebelumnya pihaknya telah berusaha menggaet beberapa sekolah agar dapat berkunjung ke Bantul .

“Kalau anak sekolah itu datang dengan grup, tapi juga tergantung agen, ada yang ke bintang 4 dan 3 atau guest house. Dan hotel yang tergabung di PHRI Bantul juga kebagian kunjungan termasuk anggota kami yang di selatan, jadi tidak terpusat di Kota Jogja saja,” imbuhnya.  

Lebih jauh, Hendra menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait, seperti Dinas Pariwisata dan Badan Promosi Pariwisata untuk berpromosi.

Misalnya dengan turut bergabung dalam travel dialog atau table top di beberapa daerah.

Baca juga: PHRI DIY Usulkan Wisata Politik di Jogja, Ini Kata Sekjen Hildiktipari

“Tiga bulan lalu di Bali, di Agustus nanti akan di Tangerang. Ini untuk mendongkrak tingkat okupansi . Meskipun efek tabletop tidak terasa dalam 1-2 bulan, agen yang kita kunjungi akan lebih dulu meng-create jadwal berkunjung di Bantul ,” tambahnya.

Sementara itu, Kasi Promosi dan Informasi, Dinas Pariwisata Bantul , Markus Purnomo Adi mengatakan kunjungan wisatawan ke Bantul pascalibur Lebaran 2023 sudah seperti saat sebelum Covid-19.

Di mana pada akhir pekan kunjungan wisatawan sudah mencapai belasan ribu sedangkan pada hari biasa sudah mencapai kisaran empat hingga lima ribu.

"Tren kunjungan wisata ke Bantul sudah kembali normal seperti sebelum pandemi,"  katanya.

Dengan potensi tersebut, ia pun memperkirakan pada pertengahan Bulan Juni ini kunjungan wisatawan akan kembali melonjak seiring dengan adanya libur panjang sekolah.

Adapun libur sekolah ini akan berakhir pada pertengahan bulan Juli 2023 yang akan datang.

"Yang jelas saat libur sekolah pasti ada peningkatan dibanding hari biasa," pungkasnya.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved