Sumbu Filosofi Yogyakarta
Mengintip Koleksi Kereta-Kereta Pusaka Keraton Yogyakarta, Sempat Jadi Transportasi Populer
Kereta-kereta Kagungan Dalem (milik Raja) ini sering digunakan sebagai moda transportasi sehari-hari baik untuk Sultan dan putra-putrinya hingga tahun
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Membahas tentang Sumbu Filosofi Yogyakarta tentu juga akan membahas sejarah Keraton Yogyakarta hingga seluk-beluk pusakanya.
Setelah membahas tentang gamelan yang menjadi benda pusaka Kagungan Dalem (milik raja), kini mari kita mengintip koleksi Kereta-Kereta Keraton Yogyakarta.
Salah satu pusaka keraton yang dapat dilihat secara terbuka oleh masyarakat umum adalah kereta.
Saat ini, Keraton Yogyakarta mengoleksi 23 kereta.
Kereta-kereta tersebut hanya digunakan untuk upacara-upacara penting dan disimpan di Museum Kereta Keraton.
Lebih dari separuh koleksi kereta Keraton Yogyakarta merupakan produksi dari Belanda.
Lima belas di antaranya merupakan kereta yang diperoleh oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Sri Sultan Hamengku Buwono VII memperoleh sepuluh kereta dan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII memperoleh lima kereta.
Sisanya diperoleh dari Sri Sultan Hamengku Buwono I (Kereta Kanjeng Nyai Jimat), Sri Sultan Hamengku Buwono III (Kereta Mandra Juwala), Sri Sultan Hamengku Buwono IV (Kereta Kiai Jaladara dan Kereta Manik Retna), dan Sri Sultan Hamengku Buwono VI (Kereta Wimanaputra, Kereta Notopuro, Kereta Harsunaba, Kereta Kiai Garuda Yeksa).
Kereta-kereta Kagungan Dalem (milik Raja) ini sering digunakan sebagai moda transportasi sehari-hari baik untuk Sultan dan putra-putrinya hingga tahun 1930-an.
Setelah transportasi modern seperti mobil dan sepeda motor menjadi lebih populer dari kereta kuda, Kasultanan Yogyakarta tidak menambah lagi koleksi kereta kerajaan.
Berikut beberapa Koleksi Kereta-Kereta Pusaka Keraton Yogyakarta yang dirangkum Tribunjogja.com dari laman Kratonjogja.id.

Kereta satu ini bisa dibilang jadi penghuni terlama di Keraton Yogyakarta.
Dikutip Tribunjogja.com dari lama Kratonjogja.id, dari sekian kereta yang ada, yang tertua adalah kereta pusaka bergelar Kanjeng Nyai Jimat.
Kereta Kanjeng Nyai Jimat dibuat di Belanda antara tahun 1740-1750.
Sejarah Kereta Kanjeng Nyai Jimat ini cukup memiliki makna penting.
benda pusaka
pusaka keraton
Keraton Yogyakarta
koleksi kereta Keraton Yogyakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono
Kanjeng Nyai Jimat
Kiai Garuda Yeksa
Kereta Mandra Juwala
Kereta Kiai Jaladara
Sumbu Filosofi Yogyakarta
Promosikan World Heritage, 73 Delegasi dari Malaysia Diajak Tour Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Sumbu Filosofi Jadi Warisan Dunia, Trans Jogja Belum Berencana Tambah Rute |
![]() |
---|
Sri Sultan Hamengku Buwono X Ingin Sumbu Filosofi Berdampak Positif ke Seluruh Lapisan Masyarakat |
![]() |
---|
Layani Tur Gratis di Kawasan Sumbu Filosofi, Disbud DIY Sediakan 2 Unit Bus Jogja Heritage Track |
![]() |
---|
Pemda DIY Bakal Bentuk Sekretariat Bersama untuk Kelola Kawasan Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.