Ganti Rugi Tol Yogyakarta-Solo di Wilayah Klaten Cair, Miliaran Uang Digelontorkan

ada lima belas bidang tanah warga dan tanah kas desa (TKD) yang tersebar di lima desa dari empat kecamatan menerima UGR tol hingga Rp 25 miliar.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Iwan Al Khasni
Jatengprov.go.id
Tol Solo-Yogyakarta merupakan superprioritas karena segitiga emasnya Yogyakarta dan Jawa Tengah, yakni Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang). 

Tribunjogja.com Klaten - Pembayaran uang ganti rugi (UGR) tanah terdampak proyek Tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus berlanjut.

Terakhir, ada lima belas bidang tanah warga dan tanah kas desa (TKD) yang tersebar di lima desa dari empat kecamatan menerima UGR tol hingga Rp 25 miliar.

Pembayaran UGR itu dilaksanakan di aula lantai dua Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Rabu (24/5/2023).

"Hari ini pembayaran untuk 15 bidang tanah dari lima desa, nominalnya Rp 25 miliar," ujar Kasi Pengadaan Tanah, BPN Klaten, Sulistiyono ditemui di TribunJogja.com di sela-sela kegaiatan itu.

Sulis merinci, warga yang menerima UGR itu berasal dari Desa Kebondalem, Kecamatan Prambanan, Desa Ngawen dan Duwet, Kecamatan Ngawen, Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko dan Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom.

Menurutnya, pembayaran UGR tanah warga lima desa itu lebih lambat dari warga lainnya karena adanya perbaikan data dari masing-masing pemilik bidang, sehingga baru bisa di bayarkan pada akhir Mei 2023 ini.

"Ini dulu ada perbaikan data jadi baru bisa dibayarkan. Selain itu juga menunggu persetujuan dari LMAN," jelasnya.

Kemudian kata Sulis, dari lima belas bidang tanah yang dibayarkan tersebut, paling tinggi terhadap satu bidang tanah kas desa (TKD) di Desa Ngawen dengan nominal Rp 4,1 miliar dan paling renda UGR warga Desa Duwet senilai Rp 40 juta.

Selain itu, lima belas bidang tanah yang menerima UGR pada Rabu tersebut memiliki luas 23.974 meter persegi.

Sementara itu, seorang warga yang menerima UGR tol asal Kebondalem Lor, Prambanan, Rianti (33) berharap pembayaran UGR cair sebelum lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah kemarin.

"Cukup lama menunggu, inginnya pembayaran sebelum lebaran kemarin, tapi realisasinya ya baru hari ini ya sudah, saya pasrah saja," ucapnya.

212 Bidang Tanah Kas Desa

Suasana pembayaran uang ganti rugi terhadap tanah warga dan tanah kas desa yang terdampak Tol Jogja-Solo di Kantor BPN Klaten, Rabu (24/5/2023).
Suasana pembayaran uang ganti rugi terhadap tanah warga dan tanah kas desa yang terdampak Tol Jogja-Solo di Kantor BPN Klaten, Rabu (24/5/2023). (TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan)

Hingga Mei 2023, pembayaran terhadap sekitar 212 bidang tanah kas desa yang kena tol sudah rampung dibayarkan.

"Untuk di Klaten tanah kas desa yang kena tol sebanyak 210 atau 212 bidang, namun sekitar 80 persen sudah dibayarkan," ujar Kasi Pengadaan Tanah, BPN Klaten, Sulistiyono ditemui, Rabu (23/3/2023).

Ia mengatakan, tanah aset desa bisa dibayarkan dengan uang sesuai dengan aturan yang ada.

Sebab, kalau dibayarkan berupa tanah pengganti pihak pejabat pembuat komitmen (PPK) Tol Yogyakarta-Solo kesulitan, sebab yang tahu soal tanah kas desa ya Pemdes setempat.

Menurut Sulis, roses pembayaran tanah kas desa yang kena tol cukup lama karena harus mendapat izin gubernur.

"Ada peta bidang dan penilaian dari appraisal juga, sehingga luas tanah yang kena jelas," urainya.

Sulis pu optimis, target pembayaran tanah kas desa yang kena tol bia rampung tahun 2023 ini.

"Kita juga menunggu validasi LMAN, ini masih ada beberapa bidang yang belum cair," ucapnya.

Sementara itu, tiga bidang tanah kas desa (TKD) milik Pemerintah Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen diterjang oleh proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo.

Pemdes setempat mendapat kompensasi atau uang ganti rugi (UGR) senilai Rp 7,3 miliar.

Pembayaran UGR terhadap tiga bidang tanah kas desa itu dilaksanakan di lantai dua Aula Kantor BPN Klaten, Rabu (24/5/2023).

"Total keseluruhan dapat sekitar Rp 7,3 miliar. Luas tanahnya sekitar 11.400 meter persegi, ini sudah cari tanah kas desa pengganti," ujar Kepala Desa Ngawen, Shofik Ujiyanto, saat TribunJogja.com temui di sela-sela menerima pembayaran.

Ia mengatakan, tiga bidang tanah kas desa yang kena terjang proyek Jalan Tol Yogyakarta-Solo itu masing-masingnya memiliki luas 3.807 meter persegi, 1.182 meter persegi dan 6.500 meter persegi.

Menurutnya, dengan menerima UGR senilai Rp 7,3 miliar tersebut, Pemdes setempat sesuai musyawarah akan membeli 10 atau 11 bidang tanah kas desa.

"Tadinya tanah kas desa kita ada tiga yang kena tol. Dapat ganti rugi terus beli tanah lagi semuanya dan kemungkinan dapat 10 atau 11 bidang tanah," jelasnya.

Dijelaskan Shofik, proses pelepasan dan penggantian tanah kas desa tersebut cukup panjang karena harus mendapat persetujuan bupati dan gubernur.

Oleh sebab itu, pembayaran UGR bagi tanah kas desa dibayarkan paling akhir.

"Kalau tanah kena tol yang punya warga di desa kita sudah dibayarkan hampir semuanya. Kalau yang warga tinggal delapan bidang yang belum," jelasnya.

Kisah Warga Penerima UGR

Seorang warga Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah bernama Widiyem (62) menjadi miliarder setelah menerima uang ganti rugi (UGR) tanah terdampak proyek Tol Yogyakarta-Solo.

Adapun uang ganti rugi yang diterimanya mencapai Rp 2,6 miliar. Uang itu kompensasi dari ganti rugi terhadap sawah peninggalan orang tuanya seluas 1.750 meter persegi.

Uang miliaran itu direncanakan untuk badal haji tiga orang sekaligus yakni almarhum suami dan almarhum kedua orang tua Widiyem sendiri.

Sebagaimana diketahui, badal haji memiliki arti menggantikan ibadah haji untuk orang lain yang tidak dapat melakukannya, termasuk terhadap orang yang sudah meninggal dunia.

Dijelaskan dari segi bahasa, badal artinya pengganti, tepatnya seseorang yang berniat haji namun bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang lain

"Ini insyaallah uangnya untuk zakat dan badal haji tiga orang, suami, ayah dan ibunya ibu," ujar Widiyem didampingi anaknya Ryanti (32) saat TribunJogja.com temui usai menerima pembayaran UGR tol di kantor BPN Klaten, Rabu (24/5/2023).

Ia mengatakan, badal haji untuk mendiang suami, ayah dan ibunya tersebut memang sudah diniatkan sejak lama.

"Saya niat melaksanakan badal haji ke bapak dan ibu karena tanah ini warisan orang tua dan agar orang tua juga senang disana," ulasnya.

Selain untuk badal haji, uang ganti rugi tol tersebut akan digunakan untuk membeli sepetak sawah sebagai pengganti tanah sawah yang diterjang tol.

"Uangnya untuk investasi lagi, sudah beli tanah sawah lagi, sudah di DP dan tinggal pelunasan. Alhamdulillah, nilai yang dibayarkan sudah cocok. Lebih tinggi dari harga pasaran," ucap anak Widiyem, Riyanti menambahkan.

Menurutnya, tanah sawah yang dibeli memiliki luas 1.815 meter persegi. Lebih luas dari tanah sawah yang kena tol Jogja-Solo.

Disinggung terkait keinginan membeli mobil, dirinya mengaku belum membutuhkan karena uang yang didapat akan digunakan untuk investasi.

"Kalau beli mobil tidak karena harganya terus turun, nggak mungkin naik, jadi uang untuk investasi yang lain saja," tukasnya.

Kasi Pengadaan Tanah, BPN Klaten, Sulistiyono, mengatakan, pembayaran tanah terdampak tol di kantornya itu dilakukan untuk lima belas bidang tanah warga dan tanah kas desa (TKD) yang tersebar di lima desa dari empat kecamatan.

"Hari ini pembayaran untuk 15 bidang tanah dari lima desa, nominalnya Rp 25 miliar," ujarnya ditemui TribunJogja.com di sela-sela kegaiatan itu.

Menurutnya, pembayaran UGR tanah warga lima desa itu lebih lambat dari warga lainnya karena adanya perbaikan data dari masing-masing pemilik bidang, sehingga baru bisa dibayarkan pada akhir Mei 2023 ini.

"Ini dulu ada perbaikan data jadi baru bisa dibayarkan. Selain itu juga menunggu persetujuan dari LMAN," jelasnya.

Kemudian kata Sulis, dari lima belas bidang tanah yang dibayarkan tersebut, paling tinggi terhadap satu bidang tanah kas desa (TKD) di Desa Ngawen dengan nominal Rp 4,1 miliar dan paling rendah UGR warga Desa Duwet senilai Rp 40 juta. (Tribunjogja.com/ALMURFI SYOFYAN)


IKUTI BERITA TRIBUNJOGJA.COM DI GOOGLE NEWS 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved