Berita Bantul

Nomor WhatsApp Bupati Bantul Diretas, Pelaku Meminta Ditransfer Sejumlah Uang

Nomor WhatsApp (WA) milik Bupati Bantul Abdul Halim Muslih diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Pelaku peretasan memanfaatkan nomor WhatsA

|
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Nomor WhatsApp (WA) milik Bupati Bantul Abdul Halim Muslih diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Pelaku peretasan memanfaatkan nomor WhatsApp tersebut untuk menipu beberapa pihak dengan kedok meminta sejumlah uang.

Hingga Senin (15/5/2023), pihak kominfo masih berupaya untuk mengembalikan nomor WA tersebut.

Halim menceritakan, kasus peretasan itu bermula ketika ia tidak bisa masuk ke dalam akun WA-nya pada Selasa (9/5/2023) kemarin.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Tangkap 5 Pelaku Penembakan Puskemas Depok 1 Sleman, Terungkap Motifnya

“Saya mau pakai WA kok tidak bisa, WA itu terkunci, tidak bisa masuk," ujar Bupati Bantul.

Setelah tak bisa masuk ke akun WA-nya, beberapa orang berusaha menghubungi Bupati melalui ajudan.

Orang-orang tesebut mengaku menerima pesan WA yang mengatasnamakan Bupati Bantul, dan meminta untuk transfer sejumlah uang ke nomor rekening yang tertera.  
 
"Jadi alasannya mobile banking-nya baru error maka minta tolong agar transfer ke rekening ini untuk keponakannya bayar sekolah Rp 2 juta,"  ungkapnya.

Berdarakan hal tersebut, Halim sadar jika nomor WA-nya diretas. Peretas mengaku sebagai Bupati dan meminta sejumlah uang ke beberapa orang, beruntung belum ada pihak yang melakukan transfer dan menjadi korban penipuan tersebut.  

"Belum ada korban sejauh ini, karena publik juga sudah semakin cerdas. Rata-rata yang mendapatkan pesan dari nomor saya langsung konfirmasi ke saya baik melalui ajudan dan sespri," katanya.

Ia pun melaporkan hal tersebut ke kepolisian dan dari informasi yang ia terima, pelaku peretarasan terlacak berada di Jawa Timur.  

“Ini masih dilakukan upaya-upaya secara teknologi IT dari teman-teman Kominfo. Soal informasi terakhir, posisi dia (pelaku) menurut kepolisian itu di Surabaya," terangnya.

Terpisah, Kasihumas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan masyarakat yang menjadi korban dan mengirimkan uang ke pelaku.

Namun demikian, Jeffry meminta masyarakat untuk tidak mempercayai jika ada yang meminta uang dengan dalih apapun.

Sementara itu, Kapolres Bantul, AKBP Ihsan berharap, masyarakat lebih berhati-hati akan modus baru penipuan yang tengah marak.

Apalagi yang berkaitan dengan transaksi keuangan, yang mengatasnamakan pejabat pemerintah. Dengan memberikan bantuan dana untuk masjid atau dalam bentuk apa pun.

"Jangan mudah percaya, dan segera melapor bila melihat hal-hal yang janggal dan mencurigakan," jelas Kapolres Bantul AKBP Ihsan SIK.

Penipuan dan perbuatan curang, menjadi salah satu tindak kriminal yang menjadi perhatian Polres Bantul. Sebab mengalami peningkatan pada tahun 2022.

Berdasarkan data terdapat 170 kasus penipuan dan perbuatan curang pada tahun 2022. Meningkat dibanding tahun 2021 yang terdapat 151 kasus.

"Sementara untuk tahun 2023 terhitung sampai 2 pekan bulan Mei, sudah terjadi sebanyak 46 kasus penipuan," ungkapnya. (nto/ord)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved