Berita Jogja Hari Ini

REI DIY Berharap Pemanfaatan SG Bisa Atasi Tingginya Harga Tanah Untuk Rumah Subsidi

Tingginya harga tanah di DIY menjadi kendala terbesar bagi DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY untuk menyediakan rumah subsidi masyarakat

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
glynniscoxrealtor.com
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tingginya harga tanah di DIY menjadi kendala terbesar bagi DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY untuk menyediakan rumah subsidi masyarakat.

Ditambah lagi kenaikan harga tanah di DIY sangat cepat, sehingga dibutuhkan terobosan untuk menyelesaikan backlog. 

Sekretaris DPD REI DIY, Ngatijan Suryo Sutiarso berharap Pemerintah Daerah (Pemda) DIY juga memberikan subsidi untuk pembangunan rumah subsidi di DIY.

Baca juga: Polda DIY Sebut Dugaan Penembakan di Puskesmas Depok 1 Sleman Gunakan Senjata Soft Gun

Menurut dia, Sultan Ground (SG) bisa menjadi salah satu alternatif lahan untuk mendirikan rumah subsidi

"Harga tanah dasarnya (rumah subsidi) maksimal per meter Rp200ribu, sudah banget di Jogja. Sekarang yang berkembang di Gunungkidul, nyari di Bantul sekarang susah, apalagi di Sleman. Kalau minat masyarakat ya tinggi, karena memang murah, Rp150jutaan. Tetapi ya itu, terkendala dengan harga tanah," katanya, Jumat (12/05/2023). 

"Harus ada gebeakan, kebijakan khusus dari Pemda DIY. Misalnya memberikan subsidi pada harga tanah, sehingga tidak terlalu tinggi. Kalau di Jogja kan banyak Sultan Ground, mungkin bisa dibuat kebijakan khusus, sehingga bisa menyediakan rumah subsidi. Karena backlognya memang tinggi," sambungnya. 

Ia mengungkapkan saat ini harga rumah subsidi dikisaran RP152juta. Dari sudut pandangnya, nilai tersebut tidak cukup untuk membangun rumah subsidi. Hal itu karena harga tanah bisa jauh lebih tinggi dibanding pembangunan rumah itu sendiri. 

DPD REI DIY pun telah mengusulkan terkait harga tanah rumah subsidi berstandar nasional, kendati setiap provinsi ada perbedaan. Sayangnya usulan tersebut masih belum disetujui. 

"Harga rumah subsidi kan sekarang sekitar Rp152juta, itu belum bisa menopang, belum cukup. Ya paling tidak sekitar Rp200 atau di bawah Rp250juta," ungkapnya.

Adanya kebijakan pembangunan universitas di pinggiran DIY juga bakal mempengaruhi harga tanah di DIY. Namun disisi lain, kebijakan tersebut akan membuat pertumbuhan ekonomi DIY meningkat dan merata. 

"Makanya dibutuhkan gebrakan, atau kebijakan tertentu dari Pemda DIY. Dilematis juga, kebutuhan rumah dan backlog tinggi dan kami diminta menyediakan. Di sisi lain kalau main rumah subsidi, pasti rugi," imbuhnya. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved