Berita Sleman Hari Ini

Viral Pengunjung Dikabarkan Tak Boleh Berdoa di Candi Ijo, Ini Respon Dinas Pariwisata Sleman

Dinas Pariwisata Sleman mengaku akan segera berkoordinasi dengan BPCB Yogyakarta mengenai peristiwa tersebut.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ramai di media sosial twitter beredar kabar seorang pengunjung yang mengalami peristiwa tidak menyenangkan ketika berkunjung ke Candi Ijo , Prambanan, Kabupaten Sleman .

Pengunjung yang mengaku umat Hindu itu, berkunjung sore hari saat destinasi sudah tutup dan tidak diperbolehkan berdoa atau sembahyang di depan Lingga Yoni, Candi Ijo .

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman , Ishadi Zayid angkat bicara mengenai kejadian tersebut. 

Menurut Ishadi, secara khusus hingga saat ini dirinya belum mendapatkan keluhan dari pengunjung seperti apa.

Namun demikian, pihaknya akan mencoba untuk mengklarifikasi.

Sebab, Candi Ijo, yang ada di Sambisari, Prambanan merupakan satu di antara 7 candi yang retribusinya dikelola Dinas Pariwisata Sleman

"Tapi yang harus dibedakan, pengelolaan candi-candi itu sepenuhnya ada di BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya). Jadi pariwisata hanya memungut retribusinya. Nah, nanti kami coba konfirmasi, klarifikasi terkait informasi ini. Apakah (pelarangan) itu dari petugas dinas pariwisata atau yang lain," kata Ishadi, Minggu (7/5/2023). 

Jika hasil klarifikasi ternyata pelarangan pengunjung berdoa itu dari Petugas Dinas Pariwisata maka hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi.

Baca juga: Jumlah Wisatawan ke Sleman di Libur Lebaran 2023 di Bawah Target 1 Juta Kunjungan

Pada intinya, kata Ishadi, pihaknya tidak akan membedakan siapapun pengunjung yang datang ke komplek Candi.

Tetapi, menurut dia, candi - candi di Kabupaten Sleman meskipun retribusinya dikelola Dinas Pariwisata namun dalam hal pengelolaan dan pemeliharaannya berada di BPCB Yogyakarta. 

Pihaknya mengaku akan segera berkoordinasi dengan BPCB Yogyakarta mengenai peristiwa tersebut.

Termasuk, memastikan kembali sebatas apa kewenangan yang diberikan ke dinas Pariwisata.

Jika ada penggunaan - penggunaan khusus, seperti apa mekanismenya. 

"Itu saja nanti, sehingga (diharapkan) tidak ada simpang siur," katanya. 

Sebagaimana diketahui, media sosial Twitter dengan nama akun Jogja Vibes (@JogjaVibes) mengunggah kabar adanya petugas di kompleks destinasi Candi Ijo, yang diduga tidak memperbolehkan seorang pengunjung beragama Hindu, yang ingin berdoa di salah satu kompleks candi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved