Kalimat Ucapan

40 Kalimat Mutiara RA Kartini yang Patut Diteladani dan Menjadi Inspirasi Generasi Masa Kini

Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
dok.istimewa
40 Kalimat Mutiara RA Kartini yang Patut Diteladani dan Menjadi Inspirasi Generasi Masa Kini 

15. "Tetapi sekarang ini, kami tiada mencari penglipur hati pada manusia. Kami berpegangan teguh-teguh pada tangan-Nya. Maka hari gelap gulita pun menjadi terang, dan angin ribut pun menjadi sepoi-sepoi."

Baca Juga: 30 Quotes Hari Kartini 2023 yang Penuh Semangat dan Menginspirasi

16. "Adakah yang lebih hina, daripada bergantung kepada orang lain?"

17. "Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena ada angan–angan muda mati, kadang–kadang timbulah angan–angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikannya buah."

18. "Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah seorang mutlak menjadi Kristen? Orang Buddha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan orang kafir pun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni." (pada salah satu kalimat isi suratnya ditujukan kepada teman karibnya: Ny. Abendanon di Belanda, tahun 1902)

19. "Habis gelap terbitlah terang."

20. "Salah satu daripada cita cita yang akan kusebarkan yaitu: Hormatilah segala yang hidup, hak-haknya, perasaannya, baik tak terpaksa baik pun karena terpaksa. Haruslah juga segan menyakiti mahkluk lain, sedikitpun jangan sampai engkau menyakitinya. Segenap cita – citanya kita hendaklah menjaga sedapat – dapat yang kita usahakan. Agar semasa mahkluk itu terhindar dari semua penderitaan, dengan jalan demikian akan menolong memperbagus pada hidupnya, dan juga ada suatu kewajiban yang tinggi murni, yaitu 'terima kasih' namanya."

21. "Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya."

22. "Bahwa kebahagiaan perempuan yang paling tinggi, sejak berabad-abad yang lalu bahkan juga sampai saat ini adalah hidup selaras bersama laki-laki."

23. "Rampaslah semua harta benda saya, asalkan jangan pena saya."

24. "Bila orang hendak sungguh-sungguh memajukan peradaban, maka kecerdasan pikiran dan pertumbuhan budi harus sama-sama dimajukan."

25. "Adalah suatu pertolongan dan bantuan besar sekali bagi orang laki-laki jika perempuan berbudi tinggi dan terpelajar."

26. "Simpati itu bagi kami merupakan kepuasan, kekuatan, bantuan, kegembiraan, dan hiburan."

27. "Dan terhadap pendidikan itu janganlah hanya akal yang dipertajam, tetapi budi pun harus dipertinggi."

28. "Banyak emansipasi wanita bukanlah untuk persamaan derajat, emansipasi adalah pembuktian diri yang seimbang antara raga yang tangguh, namun hati senantiasa patuh. Emansipasi ada penerimaan. Penerimaan diri bahwa setiap tempat ada empu yang dikodratkan dan dipantaskan."

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved