Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 17 April 2023: Keluarkan 19 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,8 Km

Gunung Merapi keluarkan 19 kali lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya atau Kali Bebeng. Hal itu terungkap dalam pengamatan

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok BPPTKG
Awan panas guguran Gunung Merapi, Kamis (30/3/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi keluarkan 19 kali lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,8 Km ke barat daya atau Kali Bebeng.

Hal itu terungkap dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), mulai 00.00-06.00 WIB, Senin (17/4/2023).

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah.

Baca juga: BREAKING NEWS: Laka Karambol di Artos Mal Magelang Libatkan 6 Kendaraan, Tidak Ada Korban Jiwa

Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 68-69 persen, dan tekanan udara 837.3-917.5 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah,” katanya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 35 kali dengan amplitudo 4-53 mm berdurasi 36,2-117,3 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak sekali dengan amplitudo 9 mm, S-P 0,5 detik berdurasi 10 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini, kata dia, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (ard)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved