Berita Otomotif Terkini

Jaga Orisinalitas Yamaha SR400 Lansiran 2003

Alih-alih merombak Yamaha SR400 miliknya, Pungky justru memilih mempertahankan orisinalitas motor sport berwajah retro lansiran 2003 ini.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Yamaha SR400 lansiran 2003 milik Pungky Mardhany. 

Di samping itu, stang pendek, dikawinkan dengan kaca spion bermodel retro tanpa sudut.

Soal dapur pacunya, Yamaha SR400 ini dibekali mesin silinder tunggal 4-tak, 399cc dan 2-klep SOHC.

Tenaga yang dihasilkan berkisar 24 Hp pada 6400 rpm serta torsi 28 Nm pada 5500 rpm, sudah terbilang besar untuk sebuah motor klasik.

Bobot secara keseluruhan cukup ringan, hanya 174 kg. Hal ini didapat dari rangka yang simpel, didukung dengan maksimalisasi piranti yang digunakan.

Pengendara pemula semakin dimanja dengan tinggi jok ke tanah yang cuma 78 cm.

Diklaim, dengan spesifikasi itu membuat sepeda motor ini sangat lincah diajak meliuk.

"Semula hanya menjadikan Yamaha SR400 ini sebagai referensi. Namun, justru muncul keinginan memiliki Yamaha SR400 yang asli. Lebih kurang setahun mencari, kebanyakan yang saya temui Yamaha SR400 yang sudah dikustom, sudah tidak lagi orisinilan," jelas Pungky.

Singkat cerita, Pungky akhirnya menemukan unit Yamaha SR400 simpanan seorang kolektor di Tangerang.

Lantaran harga yang ditawarkan cukup tinggi yakni Rp 70 juta, Pungky pun akhirnya menjual Kawasaki W175 untuk menambah kekurangan dana yang dibutuhkan.

"Kondisi motornya tidak full original, kira-kira 80 persen. Tapi paling tidak, bagian body, rangka, catnya masih asli serta mesin pun tidak ada yang diubah. Adapun 20 persennya, melengkapi bagian headlamp, sein, spion dan knalpot yang sebenarnya tinggal plug and play," kata Pungky.

"Uniknya, di Yamaha SR400 ini tertempel stiker tanda service dari Jepang dan tertera service berikutnya direkomendasikan dilakukan saat odometernya mencapai 27 ribu. Tapi saat motor ini sudah di tangan saya, odometernya menunjukkan angka 30 ribu yang berarti baru dipakai sekira 3000-an kilometer saja sejak diimpor masuk ke Indonesia," tambahnya.

Dalam melengkapi komponen motornya, Pungky menjadikan buku panduan pemilik sebagai referensinya.

"Beruntungnya, saya mendapatkan headlamp dan knalpot bekas orisinil dengan kondisi yang masih mulus kondisinya. Part seperti ini lumayan krusial kalau main restorasi," ujarnya.

"Tapi di sisi lain, ada sejumlah part yang harus saya datangkan dari Jepang misal kampas kopling dan gir belakang orisinilnya," lanjutnya.

Perawatan Mudah

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved