Berita Bantul

Bupati Abdul Halim Berharap BIA 2023 Pacu OPD Cetuskan Inovasi Strategis

Bupati Bantul berharap setiap OPD, dapat mencetuskan inovasi yang memiliki peran strategis untuk pembangunan yang efektif, efisien dan berdampak.

Penulis: Santo Ari | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
KICK OFF - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meluncurkan Bantul Innovation Award (BIA) 2023 di Mandala Sabha Madya Gedung Induk Lantai 3 Parasamsya Kabupaten Bantul, Kamis (6/4/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melangsungkan Kick Off Bantul Innovation Award (BIA) 2023 di Mandala Sabha Madya Gedung Induk Lantai 3 Parasamsya Kabupaten Bantul, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Bupati Halim Ingatkan Petani Harus Terbuka dengan Inovasi dan Perkembangan Teknologi

Melalui even ini, Bupati Bantul berharap setiap organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk puskesmas, dapat mencetuskan inovasi yang memiliki peran strategis untuk menghasilkan pembangunan yang efektif, efisien dan berdampak.

Bupati Abdul Halim Muslih mengatakan, birokrasi pemerintahan pada era digital saat ini, dituntut lebih inovatif dalam penyelenggaraan tata kelola pemerintahan. Menurut Halim, inovasi menjadi keniscayaan dan kata kunci dalam perumusan kebijakan, agar pelaksanaan pembangunan lebih berkualitas dan implementatif, serta menghadirkan layanan publik prima, dan optimal.

“Maka untuk menjawab tantangan, hambatan dan memperluas peluang yang dimiliki, kita harus terus melahirkan inovasi-inovasi termutakhir. Kita ingin OPD-OPD itu tak macet dalam melakukan pembaharuan-pembaharuan, maka kita selenggarakan Bantul Innovation Award ini,” ujar Bupati Halim.

Abdul Halim juga mengungkapkan, bahwa Kemenpan-RB pada tahun lalu, telah menobatkan Pemkab Bantul sebagai kabupaten paling inovatif dalam ajang Innovative Government Award. Tahun ini pula, Kemenpan-RB memberikan penilaian tertinggi atas implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) kepada Kabupaten Bantul.

“Saya berharap, ini menjadi tradisi, karena tantangan yang kita hadapi tak bisa kita selesaikan tanpa ada lompatan cara pandang, cara bertindak, cara mengatasi masalah, dan itu inovasi,” ucapnya.

Abdul Halim Muslih menjelaskan, bahwa menciptakan ekosistem inovasi adalah hal penting dilakukan untuk memotivasi perangkat daerah, meningkatkan inovasi dalam pelayanan masyarakat di Kabupaten Bantul dan mendorong penerapan tata laksana pemerintahan yang baik.

“Inovasi menjadi kata kunci perubahan birokrasi. Inovasi juga tak selalu identik teknologi yang canggih. Yang penting, bagaimana aspek kemanfaatan inovasi tersebut. Apakah bisa lestari? Bagaimana pengaruhnya bagi layanan publik? Inovasi-inovasi yang diciptakan ini nanti juga harus bisa berdampak pada pembangunan yang lebih berkualitas dan implementatif,” papar orang nomor satu di Kabupaten Bantul.

Pernyataan Halim diamini peneliti Bappeda DIY, Ahmad Padang Arifin. Pada Bantul Innovation Award 2023 nanti, terdapat dua jenis inovasi yang dapat diikutsertakan. Pertama, inovasi digital dengan memanfaatkan platform media maya atau menggunakan teknologi informasi dan komputer.

“Kedua, inovasi nondigital yang menggunakan media lain yang dapat mendorong peningkatan tata kelola pemerintahan, pelayanan masyarakat, atau mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bantul,” katanya.

Sementara Wakil Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Sang Kompiang Wirawan, menekankan bahwa ekosistem inovasi daerah harus disokong banyak pihak, baik sisi pemerintah, akademisi, hingga industri. (nto/ayu/ord) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved