Berita Sleman Hari Ini

RSUD Sleman Akan Bangun Gedung Baru Tiga Lantai, untuk IGD dan Unit Stroke 

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sleman berencana membangun gedung baru tiga lantai. Gedung dengan anggaran sementara Rp 61 miliar itu

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Direktur RSUD Sleman dr Novita Krisnaeni memberikan paparan dalam kegiatan penyusunan dan reviu standar pelayanan serta pengembangan layanan di RSUD Sleman, Rabu (29/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sleman berencana membangun gedung baru tiga lantai.

Gedung dengan anggaran sementara Rp 61 miliar itu, rencananya dibangun pada tahun 2024, dan akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan.

Terutama pada pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan unit stroke untuk mendukung kebijakan pemerintah di dalam transformasi kesehatan. 

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Kenalkan Wayang ke Genarasi Muda Lewat Film Animasi Srikandi

Direktur RSUD Sleman dr. Novita Krisnaeni mengatakan, pemerintah saat ini sedang fokus pada tranformasi kesehatan sehingga membutuhkan layanan prioritas untuk penyakit besar.

Yaitu kanker, jantung, stroke, urenofrologi, Kesehatan Ibu dan Anak.

Selama ini RSUD Sleman berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan.

Untuk itu, gedung baru yang bakal dibangun di gedung IGD lama, nantinya Geriatri atau yang berfokus pada kesehatan lansia.

Gedung dibangun tiga lantai. 

"Lantai 1 nanti khusus layanan IGD. Di situ sekaligus kami sediakan rongent dan USG. Kemudian, layanan persalinan, termasuk Ponek, persalinan yang gawat ada di situ. Jadi IGD-nya IGD yang terpadu, sebagai pusat emergency," kata Novita, di sela kegiatan penyusunan dan review standar pelayanan serta pengembangan layanan di RSUD Sleman, Rabu (29/3/2023). 

Kegiatan penyusunan standar pelayanan ini dihadiri pelbagai unsur.

Selain unsur internal juga mengundang unsur eksternal meliputi kader kesehatan, media massa dan tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar gedung RSUD Sleman.

Mereka diundang untuk memberikan saran dan masukan.

Dalam kegiatan tersebut ada 14 komponen yang direview, mulai dari dasar hukum, persyaratan layanan, prosedur layanan hingga review Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di RSUD Sleman

"Hasilnya, di dalam ketenagaan SDM (untuk) memberikan pelayanan, kami berupaya meningkatkan jumlah layanan. Karena kami sebagai rumah sakit tipe B. Jika hanya pelayanan itu saja, tidak akan berkembang," kata Novita. 

Ada beberapa jenis layanan di RSUD Sleman yang dikembangkan di tahun 2023 ini.

Antara lain, bedah syaraf untuk mendukung pengobatan cidera kepala dan stroke.

Kemudian, bedah onkologi untuk mendukung pelayanan kanker. Selanjutnya radiologi onkologi untuk pelayanan Radioterapi atau terapi sinar. 

"Pelayanan pada penyakit besar itu akan terus kami kembangkan. Contohnya jantung, meksipun dokternya sudah ada, tetapi ada beberapa alat yang belum punya. Jadi pengembangan yang akan datang, kita akan tuntaskan terutama untuk penyakit besar itu," katanya. 

Rencana pengembangan pelayanan tersebut didukung dengan mengirim tenaga SDM untuk pendidikan dokter spesialis.

Termasuk membangun gedung baru IGD tiga lantai dengan luas bangunan sekitar 6.000 meter persegi sebagai kelengkapan sarana prasarana.

Nantinya, lantai 1 di gedung baru tersebut untuk layanan IGD sebagai pusat emergency. Kemudian lantai 2 akan dimanfaatkan untuk Hemodialisa dan Unit Stroke. Sedangkan lantai 3 digunakan untuk rawat inap 31 kamar. 

"Sebagai rumah sakit tipe B kami juga harus memenuhi jumlah rawat inap minimal 200 (bed). Kalau (ruang) Cendana nanti dibongkar, nanti ruangannya berkurang jadi lantai 3 tetap untuk rawat inap sekaligus untuk adik-adik yang sedang praktek (di RSUD Sleman)," ujar Novita. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved