Ramadan 2023

Harga Kolang-kaling di Pasar Darurat Klaten Merangkak Naik Jadi Rp14 Ribu per Kilogram

Pada pekan perdana Ramadan 1444 H kali ini, harga Kolang-kaling justru berada di angka Rp14 ribu per kilogram.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN
Seorang pedagang kolang-kaling di Pasar Darurat Klaten saat membungkus pesanan pembeli di kiosnya, Jumat (24/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Harga Kolang-kaling di Pasar Darurat Klaten yang berada di Desa Karanganom, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mulai merangkak naik memasuki pekan perdana Ramadan 1444 Hijriah.

Biasanya, buah yang cocok dipadukan dengan berbagai makanan dan minuman atau takjil berbuka puasa itu dipatok Rp10 ribu per kilogram.

Namun, pada pekan perdana Ramadan 1444 H kali ini, harga Kolang-kaling justru berada di angka Rp14 ribu per kilogram.

Pedagang Kolang-kaling di Pasar Darurat Klaten, Suratmi (49) mengatakan sudah puluhan tahun berjual kolang-kaling di Klaten.

Setiap memasuki Ramadan, harga buah tersebut memang mengalami kenaikan bila dibandingkan hari-hari normal.

Naiknya harga dipengaruhi oleh banyaknya pembeli dan terbatasanya stok.

Ia bahkan bisa menjual dua kuintal kolang-kaling setiap harinya.

"Harga Kolang-kaling sekarang Rp14 ribu per kilo biasanya Rp10 ribu atau Rp12 ribu," ujarnya saat TribunJogja.com temui di pasar itu, Jumat (24/3/2023).

Ia mengaku, Kolang-kaling yang dijual itu didatangkan langsung dari daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Datang dari Jawa Barat, dua minggu sekali datang untuk saya stok," ucapnya.

Suratmi menjelaskan, selain Kolang-kaling, peningkatan permintaan juga dirasakan pada komoditi lainnya seperti roti tawar, cincau dan jeli.

"Cincau ini satu blek harganya Rp55 ribu. Biasanya kalau pembeli Kolang-kaling juga beli cincau," ucapnya.

Untuk roti tawar, dijual Rp7 ribu untuk ukuran setengah sekilogram.

Porsi setengah kilo itu dapat sembilan atau sepuluh lembar roti.

"Kalau jeli per kilo Rp8 ribu. Roti dan jeli ini untuk bikin es campur. Pedagang takjil sering kesini untuk membeli ini," tukasnya.

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved