Toko Perlengkapan Bayi dan Mainan Anak di Kutoarjo Purworejo Terbakar, Ini Kesaksian Warga
Sri mengaku sempat mendengar suara plethok-plethok dan gemuruh seolah atap bangunan ambruk.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Garis polisi tampak membentang di depan toko perlengkapan bayi dan mainan anak 'Nine' di Jalan Diponegoro Nomor 138, Kelurahan Kutoarjo, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Besi, asbes dan potongan-potongan kayu yang menghitam legam terlihat berserakan di dalam gedung berukuran 10 x 70 meter.
Begitu juga dengan barang-barang yang sudah berubah bentuk menjadi arang dan abu, meninggalkan jejak dahsyatnya amukan si jago merah subuh itu.
Sri Rejeki (52), seorang warga yang rumahnya di belakang toko tersebut, mengaku tidak mengetahui penyebab kebakaran yang membumi hanguskan toko perlengkapan bayi dan mainan anak-anak.
Namun, ia mengatakan kebakaran tersebut diketahui warga usai menunaikan salat subuh.
"Sekarang adzan subuh kan jam setengah lima (04.30 WIB) dan iqamah pukul 04.15 WIB, nah itu belum kelihatan ada api. Tapi begitu selesai salat subuh sekitar jam 05.00 WIB, api sudah besar," cerita Sri kepada Tribunjogja.com, Rabu (22/3/2023).
Sebelum melihat kobaran api yang membesar di toko itu, Sri mengaku sempat mendengar suara plethok-plethok dan gemuruh seolah atap bangunan ambruk.
Saat ditengok, dia kaget karena si jago merah sudah menari-nari melahap sebagian besar isi toko.
"Awalnya saya kira ada orang yang menghidupkan mercon untuk menyambut Bulan Ramadhan. Tapi saya syok ternyata api sudah sangat besar melahap toko itu," ucapnya.
Mengetahui hal itu, ia pun bergegas membangunkan suaminya, yang kebetulan adalah Ketua RW 10 wilayah setempat. Wartono (54), suami Sri, menambahkan, kala itu ia bergegas keluar rumah dan mendatangi lokasi.
Ingin hati Wartono untuk memadamkan api yang melumat toko di depan rumahnya.
Akan tetapi, ia dan warga tidak bisa berbuat banyak sebab api terlanjur membesar, melebihi kemampuannya untuk memadamkan.
Apalagi, toko tersebut dalam kondisi terkunci dan memiliki tembok tinggi yang berada di kawasan padat penduduk serta ruko-ruko, sehingga mempersulit gerak warga untuk menyemprotkan air.
Akhirnya, ia pun hanya pasrah menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran (Damkar).
Untungnya, petugas damkar datang lebih cepat.
"Kala itu warga tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa masuk karena pintu toko terkunci, terus apinya juga berada di dalam. Jadi warga hanya melihat dari jauh. Untung tidak ada korban jiwa karena toko dalam kondisi sepi, tak ada yang nunggu (menginap)," katanya.
Sementara itu, Kabid Damkar, Satpol PP dan Damkar Kabupaten Purworejo, Tejo Kusnandar, menduga kebakaran toko perlengkapan bayi dan mainan anak-anak itu disebabkan konsleting listrik.
"Untuk penyebab kebakaran kami menduga karena konsleting listrik. Alasan pastinya kami belum tahu, itu nanti dari pihak tim inafis Polisi yang mengabarkan," ucapnya.
Adapun, pihaknya mengerahkan 5 armada damkar untuk memadamkan api tersebut.
Selain itu, tim Pemadam Kebakaran Kebumen juga turut membantu dengan mengerahkan 2 armada damkar dan satu mobil tangki air.
Kemudian, dari BPBD Kabupaten Purworejo dan Dinas Lingkungan Hidup ikut menerjunkan 4 tangki air untuk menjinakan kobaran api dan pendinginan area kebakaran.
"Total ada 11 armada yang dikerahkan untuk memadamkan api. Api dapat padam sekira 30 menit setelah kami datang. Akan tetapi untuk pendinginannya membutuhkan waktu 1,5 jam," urainya.
Lantas, Lani (57), pemilik toko Nine yang terbakar, mengatakan bahwa saat kejadian toko berada dalam kondisi kosong karena tidak ada karyawan yang menginap. Sehingga tidak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa itu.
Meski demikian, kerugian yang ia derita dipresiksi lebih dari Rp100 juta.
Sebab, banyak barang-barang pajangan toko dan stok Lebaran yang habis dilahap api.
"Saya belum sempat kalkulasi ya, tapi kerugiannya bisa lebih dari Rp100 juta. Karena ini kan menjelang Lebaran, jadi banyak barang-barang baru yang sudah masuk," jelasnya. (*)
Lahan Seluas 4000 Meter di Bantul Terbakar, Diduga Karena Aktivitas Pembakaran Sampah |
![]() |
---|
40 Insiden Kebakaran Terjadi di Kota Yogyakarta Sepanjang 2025, Mayoritas Karena Korsleting Listrik |
![]() |
---|
Catatan Kasus Kebakaran di Wilayah Bantul hingga September 2025 |
![]() |
---|
Kronologi Dua Dapur Rumah di Milik Warga Bantul Terbakar |
![]() |
---|
Ikuti Mobil Damkar Sepulang Salat Jumat, Warga Boyolali Kaget Saat Tahu Rumahnya yang Terbakar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.