Talut Pengaman Jembatan Duwet di Kulon Progo Ambrol, Ini Dugaan Penyebabnya

Bila tidak segera diperbaiki dikhawatirkan talut bisa ambrol total sehingga membahayakan bagi masyarakat yang melintas. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Pengendara roda dua membawa muatan rumput melintas di Jembatan Gantung Duwet di Pedukuhan Duwet II, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Senin (20/3/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Talut pengaman Jembatan Duwet di Pedukuhan Duwet II, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo ambrol pada Sabtu (18/3/2023) lalu.

Penyebab ambrolnya talut diduga karena terkikis aliran Sungai Progo.

"Dari hasil pengamatan, ambrolnya talut karena tergerus aliran Sungai Progo. Sebelumnya pondasi talut juga sudah mengalami keretakan parah pada bagian dasarnya. Terus sore sebelum kejadian (Jumat, 17/3/2023) ada gempa. Itu mungkin juga menguatkan goyahnya talut sehingga ambrol," kata Muhammad Kharier, Dukuh Duwet II saat ditemui, Senin (20/3/2023).

Adapun talut pengaman jembatan yang ambrol memiliki ketinggian sekitar 27 meter. Sementara panjangnya sekitar 30 meter dengan ketebalan sekitar 2 meter.

Bila tidak segera diperbaiki dikhawatirkan talut bisa ambrol total sehingga membahayakan bagi masyarakat yang melintas. 

Meski jembatan itu hanya dilewati pengendara roda dua maupun pejalan kaki.

"Saat ini dilalui roda dua masih memungkinkan asalkan bergantian. Karena goyangannya yang paling kuat kalau ada roda dua yang membawa muatan rumput untuk pakan sapi cukup banyak. Kalau motor biasa masih aman," ucapnya.

Karena Jembatan Duwet merupakan akses utama yang kerap dilewati warga maka perbaikan diharapkan segera dilakukan secepatnya.

Kepala BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi menyebut, kerusakan talut Jembatan Duwet masuk kategori mengkhawatirkan sehingga perlu segera diperbaiki.

Hanya untuk perbaikan ada penanganan khusus karena Jembatan Duwet termasuk cagar budaya.

"Kalau kita lihat kerusakan terdapat pada pondasi peletakan jembatan sehingga butuh penanganan khusus apalagi ini (Jembatan Duwet) termasuk cagar budaya. Ada aturan khusus biar tidak mengubah dari aslinya saat dibangun pertama," ucapnya.

Sebagai informasi, Jembatan Duwet merupakan jembatan gantung yang didirikan pada tahun 1930. 

Jembatan itu menghubungkan Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY dengan Kecamatan Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah. 

Akibat agresi militer, Jembatan Duwet pernah dirusak untuk menghambat gerakan pasukan Belanda.

Kemudian jembatan ini diperbaiki pada Juni 1960. Terakhir, rehabilitasi Jembatan Duwet dilakukan pada 2015 lalu. Perbaikan terdapat pada alas jembatan dan talut.

Karena termasuk cagar budaya, BPBD Kulon Progo kini berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan setempat untuk mencari solusi perbaikan Jembatan Duwet. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved