Berita Bantul

Pemkab Bantul Serius Wujudkan Ekosistem Kreatif Secara Nyata Melalui Even ICC

Kabupaten Bantul menggagas Indonesia Craft Congress (ICC) di Sasana Aji Yasa ISI Yogyakarta, Selasa (14/3/2023).

Editor: Agus Wahyu
TRIBUN JOGJA/ISTIMEWA
Kabupaten Bantul menggagas Indonesia Craft Congress (ICC) di Sasana Aji Yasa ISI Yogyakarta, Selasa (14/3/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabupaten Bantul menggagas Indonesia Craft Congress (ICC) di Sasana Aji Yasa ISI Yogyakarta, Selasa (14/3/2023). Gelaran ICC ini mengambil tema ‘Local Crafts Global Market’dan baru pertama kali digelar di Indonesia.

Even nasional ini diharapkan dapat mewujudkan ekosistem kreatif yang selama ini dibangun dan diupayakan Kabupaten Bantul. Upaya Bantul ini semakin yakin dilakukan, terlebih mendapat dukungan dari pemerintah pusat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan, mendukung penuh penyelenggaraan ICC. “Apabila ekosistem kreatif terbangun optimal, hal tersebut juga akan membuka peluang kerja lebih lebar dan membantu mengatrol laju ekonomi Indonesia pascapandemi,” ucap Sandiaga Uno.

Baca juga: Bantul Tingkatkan Ekosistem Kreatif Melalui Indonesia Crafts Congress

Penyelenggaraan ICC ini sebagai lanjutan ikhtiar Kabupaten Bantul menuju jejaring kota kreatif dunia versi UNESCO (UCCN) di bidang craft and folk art. Ini sekaligus wujud keseriusan Pemkab Bantul yang berjuang masuk UCCN.

"Kita ingin ada jejaring yang lebih luas. Karena harus kita akui, Bantul kekurangan bahan baku. Yang kita punya adalah ide, kreativitas, serta pelaku industri kreatif dengan kompetensi mumpuni. Bahan baku apapun, bahkan limbah kayu laut atau plastik, ketika diolah pelaku industri kreatif di Bantul, bisa disulap jadi produk kriya dengan nilai jual tinggi," ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat mengisi sesi pertama ICC.

Pernyataan Halim ini berdasarkan fakta, bahwa kekayaan produk industri kreatif Bantul patut diacungi jempol. Saat ini, Bantul memiliki 3.000an industri kecil menengah yang bergelut di sektor kerajinan. Apalagi, berdasarkan data tahun 2022, 70 persen eksportir DIY berasal dari Bantul.

Pengalaman dan potensi yang dimiliki Bantul ini, lantas dibagi serta didiskusikan bersama-sama narasumber lain, yakni Wakil Wali Kota Banjarmasin dan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, di mana kedua daerah tersebut juga memiliki potensi kreatif masing-masing.

Menariknya, pada sesi kedua, ICC mengundang Mary Armstrong Hammond selaku Coordinator of UNESCO Creatives Cities of Crafts and Folk Art, Prof Byung Hoon Jeong, The Focal Point of Jinju, dan Ir Ronny Loppies, The Focal Point Ambon City of Music secara daring. (ord)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved