Berita PLN Terkini

Mengenal Lebih Dekat Petugas Pelayaan Teknik PLN, Siap Siaga 24 Jam Layani Pelanggan

Keberadaannya menjadi ujung tombak bagi PLN untuk memberikan layanan maksimal kepada masyarakat.

Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Petugas teknik PLN tengah melakukan perbaikan di salah satu trafo milik PLN. Petugas teknis PLN ini selalu siap selama 24 jam untuk memberikan layanan kepada para pelanggan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Petugas Pelayanan Teknik PLN adalah petugas yang melayani pelanggan selama 24 jam.

Mereka terbagi dalam beberapa shift kerja. Keberadaannya menjadi ujung tombak bagi PLN untuk memberikan layanan maksimal kepada masyarakat.

Dengan kerja keras dari petugas pelayanan teknik, PLN pun memastikan selalu siap melayani kebutuhan pelanggan selama 24 jam.

PLN telah melakukan transformasi dengan menghadirkan aplikasi PLN Mobile, Yantek Mobile dan Virtual Command Center (VCC) guna mendukung kinerja layanan pelanggan.

Salah satu sosok pekerja yang menjadi ujung tombak layanan PLN kepada pelanggan adalah Karyanto.

Karyanto adalah petugas pelayanan Teknik PLN yang telah mengabdi ke PLN sejak tahun 2014.

Ia pun merasa bersyukur bekerja di pelayanan teknik PLN.

“ Bekerja di PLN bekerja dengan niat ibadah membantu pelanggan apabila ada gangguan listrik. Ada tantangan tersendiri selama melayani pelanggan. Tetapi dengan komunikasi yang baik semua dapat terselesaikan. Tingkat resiko yang dihadapi selain cuaca , kadang pelanggan yang melapor dihubungi tidak aktif, sehingga harus menunggu. Kondisi di lapangan tidak bisa diprediksi ,sehingga sering melebihi dari batas waktu kerja,"ucapnya.

Pekerja lainnya, Kismiyato mengaku sudah bekerja sebagai tim pelayanan teknik PLN selama 13 tahun.

Baginya bekerja di PLN pahala akan terus mengalir.

Kismiyato mengaku setiap melaksanakan tugasnya, dirinya selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Namun demikian, layanan yang sudah diberikan tersebut belum tentu diterima dengan baik oleh para pelanggan.

Masih ada saja pelanggan yang belum merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

" Mereka kurang memahami kesulitan kita seperti jalanan macet, mereka tidak mencantumkan titik kordinat sehingga alamat rumah sulit dicari dan nomor telpon pelanggan tidak aktif tidak bisa dihubungi,"katanya.

“Saat pergantian shift berikutnya, kami ada membuat berita acara penyerahan alat dan briefing sebelum memulai pekerjaan. Bagi kami tidak ada yang lebih penting dari jiwa manusia,” Jelas Karyanto dan Kismiyanto bersamaan.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved