Berita Jogja Hari Ini

Asita DIY Khawatir Ada Penurunan Kunjungan Wisatawan Mancanegara Hingga 50 Persen Tahun 2023

Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIY khawatir terjadi penurunan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini. Kekhawatiran

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIY khawatir terjadi penurunan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini.

Kekhawatiran tersebut muncul akibat rencana pemerintah yang membatasi kunjungan wisatawan yang ke Borobudur hanya di pelataran candi saja. 

Penasihat DPD Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIY, Edwin Ismedi Himna berharap segera ada kepastian terkait kebijakan wisata di Borobudur.

Baca juga: Bupati Gunungkidul Minta Jajarannya Berinovasi Dorong Percepatan Digitalisasi

Sehingga pihaknya juga bisa segera mengambil sikap. 

"Sekarang malah membuat kami tidak nyaman dengan kondisi saat ini, penuh dengan ketidakpastian. Berharap segera diputuskan, apapun itu kebijakannya. Biar kami juga segera mengambil sikap dan mendapatkan kepastian untuk kami informasikan ke klien dan partner kami," katanya, Selasa (07/03/2023). 

Edwin menyebut ketidakpastian Candi Borobudur berdampak signifikan pada penurunan wisman.

Bahkan penurunan jumlah wisman diperkirakan mencapai 50 persen, terutama dari Jepang dan beberapa negara Eropa. 

"Karena isu tentang Borobudur ini sudah menjadi konsumsi internasional. Penurunan bisa 50 persen. Sangat miris di saat kita sedang berusaha meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia, Jogja khususnya," lanjutnya. 

Candi Borobudur memang menjadi magnet bagi wisman untuk berkunjung ke Yogyakarta.

Hal itu karena UNESCO telah menetapkan Candi Borobudur sebagai situs warisan dunia. 

Meski di DIY memiliki Candi Prambanan dan Shiva Pletau, namun keberadaan candi-candi di DIY dianggap 'kurang menarik' bagi wisman

"Iya (dianggap 'kurang menarik'). Borobudur memang lebih terkenal dari candi-candi lainnya," ujarnya. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Fakta Baru Pemuda Bawa Celurit di Magelang, Pelaku Sudah Siapkan Sajam dari Rumah

Di tengah ketidakpastian tersebut, tidak lantas membuat Asita DIY menghilangkan Candi Borobudur dari pemaketan tur.

Hanya saja, ke depan Candi Borobudur tidak lagi menjadi destinasi utama. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved