Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jokowi Beri Waktu 2 Hari ke Jajarannya untuk Cari Solusi
Ada dua pilihan yang diberikan oleh Presiden Jokowi, yakni relokasi masyarakat atau merelokasi Depo Pertamina Plumpang.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian serius terhadap kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Untuk mencegah kejadian serupa dan timbulnya korban seperti yang terjadi di Plumpang, Presiden Jokowi memerintahkan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk mencarikan solusi terbaik.
Ada dua pilihan yang diberikan oleh Presiden Jokowi, yakni relokasi masyarakat atau merelokasi Depo Pertamina Plumpang.
Jika Depo Pertamina Plumpang tetap dipertahankan di lokasi yang saat ini, maka masyarakat yang harus direlokasi.
Sementara jika memilih pilihan kedua, maka lokasi Depo Pertamina harus dipindahkan ke lokasi yang jauh dari pemukiman masyarakat.
Dikutip dari Tribunnews.com, kawasan Depo Pertamina Plumpang merupakan zona merah untuk ditinggali masyarakat.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta kepada pj Gubernur DKI Jakarta dan Menteri BUMN untuk segera mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Tidak hanya di wilayah DKI Jakarta, Presiden Jokowi juga memerintahkan jajarannya untuk segera mencari solusi di lokasi zona vital nasional di wilayah lainnya.
"Semuanya harus zona-zona berbahaya ini, tidak hanya di sini saja, harus diaudit dan dievaluasi semuanya," ujarnya pada Minggu (5/2/2023) dikutip dari YouTube Kompas TV.
Kepada Menteri BUMN dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Presiden Jokowi hanya memberikan waktu 1-2 hari untuk mencari solusinYA.
"Harus melindungi dari objek vital yang kita miliki karena barang-barang yang didalmnya ini berbahaya ketika berdekatan dengan masyarakat apalagi berdekatan dengan penduduk," tegasnya.
Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mengatakan bahwa terkait zona di kawasan Depo Pertamina Plumpang memang telah dicarikan solusi yaitu pembuatan sungai.
Namun, dirinya mengakui solusi itu belum terealisasi.
"Memang belum sampai ke titik mencarikan solusi bagi penduduk yang ada di situ. Tanah Merah ini kan padat dan penuh. Saya kira semuanya dicarikan solusi," katanya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.