Akhirnya Jogja Punya Parfum Lokal Beraroma Khas, Jashwin Dari Ekstrak Bunga di Pesisir Gunungkidul

Setelah jadi, beliau bersama istrinya kaget, merasakan wangi ekstrak bunga itu. Katanya, ini sangat mewakili berbagai macam wewangian.

Penulis: Agus Wahyu | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
ASLI JOGJA - Minyak wangi Jashwin ketika dilaunching di Cepuri Ndalem Benawan Yogyakarta, Januari silam. 

Berawal dari keinginan membikin sebuah produk khas Yogyakarta dengan mengacu makna garis sumbu imajiner dan sumbu filosofi, RM Kukuh Hertriasning mengajak seorang temannya untuk membuatkan ekstrak dari sebuah bunga untuk dijadikan minyak wangi.

RADEN Mas Aning mengatakan, keinginan membuat minyak wangi yang ia maksud berdasar sumbu imajiner dan sumbu filososi, adalah yang memiliki wewangian khas Yogyakarta.

“Awalnya, teman saya bingung wewangian khas Jogja seperti apa, karena semua bunga di nusantara mereka kenal, yang khas Jogja nggak punya. Lalu, saya bilang saya punya bunga khas Jogja,” tutur owner Cepuri Ndalem Benawan Oleh-oleh Yogyakarta membuka cerita kepada Tribun Jogja, Jumat (3/3/2023).

Jashwin loncing
ASLI JOGJA - Minyak wangi Jashwin ketika dilaunching di Cepuri Ndalem Benawan Yogyakarta, Januari silam.

Aning pun memberikan bunga kepada temannya, yang sebelumnya memang aktif dalam pembuatan minyak atsiri. Hanya saja, Aning tak menyebutkan nama bunga, namun ia mengaku bunga tersebut tumbuh di daerah pesisir pantai selatan Gunungkidul.

“Bunga ini hanya mekar pada pagi hari, tapi mendekati siang bunga ini sudah layu. Tumbuh di daerah pesisir Gunungkidul. Setelah dibuatkan permentasi, jadilah ekstrak sebanyak 7 mililiter (ml) dari 10 kilogram bunga,” kata inisiator pembuatan Parfum Jashwin.

“Setelah jadi, beliau bersama istrinya kaget, merasakan wangi ekstrak bunga itu. Katanya, ini sangat mewakili berbagai macam wewangian. Di awal ada wangi bunga, setengah jam muncul aroma kayu, lalu ada aroma cendana, dan aroma lainnya,” sambungnya.

Setelah melalui trial and error, ekstrak bunga tersebut dicampur dengan esensial bunga-bunga yang ada di Nusantara. Maka, jadilah minyak wangi (parfum) yang ia namai Jashwin sebagai nama mereknya.

“Kata Jashwin kita ambil dari bahasa Sansekerta yang artinya bersinar atau bercahaya, harapannya produk ini bersinar hingga nusantara dan dunia. Lalu, produk serinya kita namai Swarga Puspa, surganya bunga-bunga nusantara sebagai masternya,” papar Cicit Sri Sultan HB VIII ini.

Raden Mas Aning ini berharap, munculnya parfum Jashwin ini mampu mengangkat produk khas lokal, terkhusus Jogja, yang tak kalah dengan parfum Eropa. "Selain dalam bentuk parfum, wewangian Jashwin juga buat dalam bentuk sabun dan krim untuk kulit. Parfum ini baru pertama ada di Yogyakarta. Nanti pada saatnya, parfum Jashwin akan kami produksi dan jual secara luas," ujarnya.

Pegiat adat tradisi dan budaya di kawasan Gunungkidul ini menambahkan, dengan diluncurkannya produk ini pada 26 Januari lalu, kedepannya mampu menjadi daya tarik para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk membeli parfum produk asli Yogyakarta. (ayu)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved