Berita Bantul

Ini Dia Oleh Oleh Bupati Halim Dari Kunjungan Kerjanya di PLN Semarang

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melakukan kunjungan kerja ke Kantor PLN Jateng-DIY di Semarang, beberapa waktu lalu.

Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah & DIY pada kunjungan yang dilaksanakan di Kantor PLN Jateng DIY, Semarang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melakukan kunjungan kerja ke Kantor PLN Jateng-DIY di Semarang, beberapa waktu lalu. Pada kunjungan tersebut Pemerintah Kabupaten Bantul dipimpin Bupati Abdul Halim Muslih melakukan diskusi dengan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah & DIY.

Pihak PLN menyambut positif kunjungan Pemkab Bantul dalam rangka memperkuat sinergi sektor agrikultur di Kabupaten Bantul sebagai sebuah kawasan Food Estate Indonesia melalui program Elektrifikasi Pertanian (Electrifying Agriculture Super Panen).

Dalam diskusi tersebut terungkap, bahwa program Electrifying Agriculture PLN bisa menghasilkan efisiensi operasi pertanian dari 45 persen sampai dengan 50 % . “Dampak pandemi Covid 19, sektor ekonomi provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami penurunan signifikan. Untuk itu diperlukan sebuah transformasi guna meningkatkan produktivitas hasil panen,” kata Bupati Halim.

Melalui akselerasi program PLN Electrifying Agriculture Super Panen diharapkan Kabupaten Bantul dapat memulihkan perekonomian melalui sektor agrikultur dengan memanfaatkan listrik PLN sebagai pengganti Genset Diesel.

“Selain lebih ekonomis, penggunaan listrik PLN dalam pertanian dinilai dapat mengurangi polisi udara sehingga kawasan pertanian dapat juga dimanfaatkan untuk program agrowisata,” ujar Bupati Abdul Halim.

“Masyarakat kami mayoritas bekerja sebagai petani, sehari-hari memasok hasil pertanian ke wilayah Provinsi DIY. Pascapandemi, kami sedang memulai membangkitkan lagi sektor agrikultur melalui produk unggulan kami, yakni beras, cabai dan bawang, yang telah mencapai swasembada. Untuk akselerasinya, kami harus mengembangkan teknologi pertanian dari yang dulunya konvensional menjadi lebih modern, efisien, hemat energi dan ramah lingkungan melalui program Electrifying Agriculture PLN ini,” sambung Abdul Halim.

Sementara General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, A Bargowo Wahyu Jatmiko menyatakan dukungannya untuk percepatan pembangunan Kabupaten Bantul melalui program Electrifying Agriculture Super Panen.

Tercatat pada 2022, PLN dan Pemkab Bantul telah bersinergi melalui program Electrifying Agriculture di lokasi pertanian menggunakan lahan pasir pantai sebagai media tanam (Pasir Sawah) di Kelompok Tani Pasir Makmur Pantai Samas.

Kemudian, Skema Pengairan sawah menggunakan elektrifikasi pompa sumur (Sumur Sawah) pada Kelompok Tani Ngudi Makmur, Tani Raharjo, Kalidadap, Poncosari, Pithisari, Triwidadi, dan Tani Manungga Bantul.

Kabupaten Bantul dijuluki sebagai kota pertanian di DI Yogyakarta, di mana 70 % hasil pertanian bawang merah dipasok dari petani Bantul. Angka produktivitas hasil pertanian bawang merah mencapai 14.000 ton di tahun 2022. “Selaras dengan hal tersebut, PLN siap memberikan dukungan penuh kegiatan tersebut,” ujar Bargowo Wahyu Jatmiko. (ayu/rls)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved