Paskah 2023

Renungan Rabu Abu 2023: Bacaan Pertama, Bacaan Kedua, Bacaan Injil Misa Rabu Abu 22 Februari 2023

Simak renungan Rabu Abu 2023 berupa bacaan kitab suci Misa Rabu Abu 2023, ada Bacaan Pertama, Bacaan Kedua, dan Bacaan Injil.

DOK. Vecteezy/Luthfi_Alimughni
Renungan Rabu Abu 2023: Bacaan Pertama, Bacaan Kedua, Bacaan Injil Misa Rabu Abu 22 Februari 2023 

TRIBUNJOGJA.COM - Hari ini, Rabu, 22 Februari 2023, umat Katolik di Indonesia akan mulai memasuki masa Prapaskah yang ditandai dengan Rabu Abu atau disebut juga Ash Wednesday.

Mengutip Wikipedia Indonesia, Rabu Abu adalah hari yang dimaknai sebagai awal ibadah puasa umat Katolik.

Rabu Abu dirayakan dan diperingati setiap 40 hari sebelum Hari Raya Paskah.

Ash Wednesday menjadi simbol pertobatan dan perkabungan. 

Melalui Rabu Abu, umat diajak untuk merendahkan diri di hadapan Allah, memulai masa puasa dan pantang, untuk menuju kemenangan kebangkitan Yesus Kristus di Hari Raya Paskah.

Dikutip Tribunjogja.com dari teks Misa Rabu Abu pada situs web resmi Gereja Katolik Santo Antonius Padua Kotabaru, parokikotabaru.org, berikut renungan Rabu Abu 2023 lengkap untuk Anda.

Renungan Rabu Abu 2023

Renungan Rabu Abu 2023
Renungan Rabu Abu 2023 (DOK. Vecteezy/Luthfi_Alimughni)

Bacaan Pertama dari Kitab Nubuat Yoel (Yoel 2: 12-18)

“Sekarang,” beginilah firman Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh. Bertobatlah. Sekarang!”

Koyakkanlah hatimu, dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu.

Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya.

Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela sehingga bangsa- bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?” 

Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan. Syukur kepada Allah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved