Perang Rusia Vs Ukraina
Vladimir Putin : Barat Memulai Perangnya di Depan Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di depan Majelis Federasi Rusia di Moskow Selasa (21/2/2023) sore WIB. Ia menegaskan Rusia tak memulai perang.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, Rusia tidak memulai perang di Ukraina. Barat yang memulai perang, dan Rusia berusaha menghentikannya.
“Kekuatan barat (NATO dan Uni Eropa) memulai perangnya di depan Rusia. Kami menggunakan kekerasan untuk menghentikannya,” kata Putin.
Pernyataan tegas disampaikan Vladimir Putin dalam pidato di hadapan Majelis Federasi Rusia di Moskow, Selasa (21/2/2023) sore WIB.
Ratusan politisi, tokoh masyarakat, warga biasa, veteran, anggota militer, mahasiswa hadir dalam pidato yang disiarkan secara nasional ini.
Putin memulai pidato dengan mengatakan semua orang tahu Rusia sedang menjalani masa-masa sulit, tapi harus bergerak maju.
Kekuatan barat kata Putin, menyiapkan perang ke Donbass sejak lama (sebelum 2022), selanjutnya mereka ingin merebut kembali Krimea dan Sevastopol. ”Kami tahu itu,” katanya.
Baca juga: Pesan Vladimir Putin : Saatnya bagi Dunia yang Adil dan Multipolar
Baca juga: Vladimir Putin : Kita Akan Memecahkan Rudal Patriot Seperti Kacang
Baca juga: Vladimir Putin : Tentara Merah Bebaskan Kamp Auschwitz-Birkenau dari Nazi Jerman
Persiapan untuk itu dilakukan sejak lama saat barat yang dipimpin AS menyiapkan dana 150 miliar dollar AS untuk rezim Kiev.
“Untuk membantu negara-negara miskin hanya 60 miliar dollar AS. Apakah ini nilai-nilai barat,” tanya Putin.
Ia juga menyoroti perilaku AS, kekuatan yang memiliki pangkalan militer hampir di setiap sudut planet bumi.
Karena itu semakin banyak sistem barat dikirim mendekati Rusia, kata Putin, Moskow akan mendorong ancaman itu menjauh dari negaranya.
Terhadap semua rencana barat untuk mengalahkan Rusia di medan perang Putin menegaskan ia sudah tahu semuanya.
“Mereka bermaksud memindahkan konflik lokal ke fase konfrontasi global. Kami sudah memahaminya, dan kami berksi sesuai itu,” kata mantan perwira KGB di Jerman Timur ini.
Menurutnya barat tidak peduli apapun dan siapapun yang dipertaruhkan dalam peperangan melawan Rusia. Ia lalu menyinggung soal glorifikasi neo-Nazi di Ukraina.
“Baru-baru ini salah satu brigade Ukraina diberi nama Edelweis, nama yang pernah dipakai divisi Nazi Jerman yang berperan dalam deportasi Yahudi, eksekusi tawanan perang, eksekusi tawanan partisan Yigoslavia, Italia, Cekoslovakia, dan Yunani.
Di Angkatan Bersenjata Ukraina dan pengawal nasional Ukraina, banyak digunakan simbol-simbol insignia Nazi seperti Das Reich, Dead Head, Galicia dan unit-unit SS lainnya.
Mengenai penduduk Donbass, Vladimir Putin menyatakan mereka telah menentukan masa depan, terlepas dari ancaman dan teror.
“Mereka memutuskan untuk tetap Bersama tanah air mereka (Rusia),” tegasnya merujuk hasil referendum di Donbas. Rakyat Donetsk dan Luganks menyatakan bergabung Federasi Rusia.

Putin mengajak semua untuk mengingat baik-baik apa yang dilakukan kekuatan barat yang menipu Rusia lewat protokol Minsk 2014 dan 2015.
“Mereka sekarang tanpa rasa bersalah, bahkan bangga melakukan itu semua untuk mendorong kekuatannya mendekati Rusia,” kata Putin tanpa meneyebut Jerman dan Prancis sebagai aktor utamanya.
Putin pun menyinggung gagasan sebuah gereja di Inggris yang akan menjadikan gender Tuhan itu sebagai netral.
Putin lantas mengutip sebuah ayat di Alkitab, “Maafkan saya, Tuhan, mereka tidak tahu apa yang sedang diperbuat!”.
Menurutnya, elite barat juga ikut menjadi gila membawa jutaan orang ke bencana spiritual.
“Tapi itu masalah mereka. Kita wajib melindungi anak-anak kita dari degradasi dan kemerosotan ini,” katanya.
Vladimir Putin memuji spirit rakyat Rusia, dan semua yang telah mempertaruhkan nyawanya di medan tempur (Ukraina).
Ia mengajak semua untuk memperhatikan nasib para veteran dan keluarganya. Putin mengajukan gagasan pembentukan dana khusus untuk mereka.
“Setiap keluarga peserta operasi khusus harus selalu berada dalam wilayah perhatian kita semua,” kata Putin.
Setiap keluarga prajurit yang meninggal dalam tugas, harus diberi seorang pekerja sosial dan koordinatornya yang akan menyelesaikan masalah secara langsung.
Bagi prajurit aktif dan personil militer yang dimobilisasi dan sukarelawan, harus diberi hak libur dua minggu setiap enam bulan, tidak termasuk perjalanan.
Ia lalu mengajak semua hadirin berdiri sejenak, mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang mereka yang gugur dalam tugas.
Selanjutnya sesudah hening cipta, Vladimir Putin melanjuttkan pesan-pesannya tentang hak bagi karyawan industri pertahanan, agar diberi perumahan sewa preferensial.
Tarif harus di bawah harga pasar, dan pembangunannya harus segera dimulai. Industri pertahanan yang dimaksud menopang kekuatan Rusia dalam peperangan.
Mengenai sanksi ekonomi bertubi-tubi terhadap Rusia, kata Putin, tidak banyak berdampak, kecuali mereka justru marah dam menyalahkan Rusia untuk semua dampak ikutannya bagi global.
Ekonomi Rusia menurutnya terbukti lebih kuat dari yang diduga barat. “Negara-negara barat ingin membuat Rusia menderita, tapi gagal,” katanya.
Nilai Rubel Rusia justru menguat, dan ada banyak program besar yang akan dikerjakan Rusia di masa datang.
Neraca pembayaran Federasi Rusia juga sangat kuat dan bank-bank mereka dalam kondisi stabil.
“Rusia tidak perlu meminjam ke luar negeri, sujud, meminta uang, kemudian bernegosiasi merumuskan bagaimana cara mengembalikannya,” kata Putin.
Barat menurut Putin juga bukan tempat yang ramah bagi bisnis. “Citra barat sebagai tempat berlindung yang aman bagi bisnis, semua palsu,” katanya.
“Pengusaha Rusia yang menyimpan dana di sana dirampok begitu saja,” tandas Putin sembari mengingatkan bisnis barat akan hancur jadi debu.
Karena itu ia mengingatkan para pengusaha domestik harus bekerja dalam yurisdiksi Rusia, agar tidak ada yang kehilangan aset dan kekayaannya di luar negeri.
Vladimir Putin dalam pidato panjangnya juga menguraikan aspek-aspek di luar masalah perang, seperti rencana proyek-proyek raksasa strategis di berbagai wilayah.
Begitu juga termasuk masalah pendidikan, yang menurut Putin harus ada koreksi. Harus ada pelatihan dasar Rusia di universitas-universitas.(Tribunjogja.com/RT/RUPTLY/Sputnik/xna)
Putin : Penyabot Ukraina Serang Warga Sipil di Bryanks Rusia |
![]() |
---|
Petempur PMC Wagner Kibarkan Bendera di Jantung Kota Bakhmut |
![]() |
---|
Serangan Massal Drone ke Krimea Gagal, 10 Drone Ukraina Ditembak Jatuh Rusia |
![]() |
---|
Pasukan Ukraina Bakal Segera Mundur dari Artemovsk/Bakhmut |
![]() |
---|
Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina yang Serang Krasnodar dan Adygea |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.