Berita Jogja Hari Ini
TPA Piyungan Penuh, Pemda DIY Operasikan Zona Transisi untuk Tampung Sampah Masyarakat
Pemda DIY telah mengoperasikan zona transisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta untuk menampung sampah
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY telah mengoperasikan zona transisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta untuk menampung sampah masyarakat.
Hal ini menyusul kondisi TPA Regional Piyungan yang sudah overload di mana dua zona pembuangan di TPA tersebut yakni zona A dan zona B sudah tidak bisa lagi digunakan untuk menampung sampah dari tiga wilayah, yakni Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta.
Baca juga: Gerakan Zero Sampah Anorganik Dinilai Mulai Membuahkan Hasil, Ini Respons DPRD Kota Yogyakarta
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, sejak digunakan menampung sampah pada akhir 2022 lalu, ketinggian gunung sampah di zona transisi telah mencapai 4 meter dihitung dari atas permukaan tanah.
"Sekarang ini ketinggiannya sudah mulai di atas tanah itu 4 meter tinggal kita akan menggunakan itu (zona transisi). Kemarin sudah kita komunikasikan kita buat sampai 8-10 meter maksimalnya," kata Aji, Selasa (21/2/2023).
Aji mengatakan, Pemda DIY juga telah menyiapkan zona transisi kedua seandainya zona transisi pertama kembali penuh.
Hal ini diharapkan dapat memperpanjang usia TPA Regional Piyungan dalam beberapa tahun ke depan.
"Kita masih punya zona transisi dua yang akan kita manfaatkan. Luas totalnya untuk zona transisi sekitar 2,1 hektare," jelasnya.
Aji melanjutkan, zona transisi akan digunakan sampai proses Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) rampung.
Skema KPBU dianggap dapat menjadi solusi penanganan sampah jangka panjang. Yakni dengan mendatangkan investor yang mampu menyediakan teknologi pemrosesan sampah.
Pelaksanaan KPBU sepenuhnya dipegang oleh pemerintah pusat dan saat ini telah memasuki tahap lelang terbuka atau market sounding.
"Sudah masuk market sounding untuk menggaet investor yang bisa menyediakan teknologi pengolahan sampah baru," bebernya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kuncoro Cahyo Aji mengatakan, volume sampah yang masuk ke TPA Regional Piyungan terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.
Dia menjelaskan, saat Covid-19 melanda jumlah sampah yang diproduksi masyarakat justru meningkat hingga 50 persen.
"Kemungkinan karena perilaku masyarakat selama pandemi Covid-19. Belanja di rumah sehingga sampahnya pindah ke rumah. Kenaikannya hampir 50 persen," katanya.
Baca juga: Cerita Warga Soal Harga Tanah di Seputaran Jalan Tol Jogja-Solo
Sebelum pandemi, volume sampah yang masuk ke TPA Regional Piyungan rata-rata mencapai 500 ton perhari.
Namun seiring normalnya aktivitas masyarakat, terjadi lonjakan sampah menjadi sekitar 760 ton perhari.
Sedangkan saat ini volume sampah yang dibuang berkisar antara 700 hingga 760 ton perhari.
Adapun saat momen libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru, volume sampah yang masuk bisa meningkat signifikan yakni mencapai 900 ton dalam sehari.
"Apalagi sampah-sampah dari lokasi wisata dan perhotelan serta restoran semakin meningkat," katanya. (tro)
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.