Perang Rusia Vs Ukraina

Barat Sinis Tanggapi Pidato Putin, Anggap Propaganda Belaka

Tiga pejabat barat anggota NATO, Jake Sullivan, Jens Stoltenberg berkomentar sinis atas pidato Presiden Rusia Vladimir Putin.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
OLIVIER DOULIERY / Pool / AFP
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kiri) berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kanan) sebelum berpose untuk foto keluarga dengan menteri luar negeri lainnya di Markas NATO di Brussels pada 4 Maret 2022. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan sekutu NATO tiba di Belgia untuk pertemuan NATO, G7 dan rekan-rekan Uni Eropa tentang tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan situasi pengungsi yang berkembang. Setelah pertemuan di Brussel, Blinken akan melakukan perjalanan ke Polandia, Moldova, Latvia, Lithuania, dan Estonia dari 3 hingga 8 Maret untuk meyakinkan mereka akan dukungan AS. 

Kekuatan barat kata Putin, menyiapkan perang ke Donbass, selanjutnya mereka ingin merebut kembali Krimea dan Sevastopol. ”Kami tahu itu,” katanya.

Persiapan untuk itu dilakukan sejak lama saat barat yang dipimpin AS menyiapkan dana 150 miliar dollar AS untuk rezim Kiev.

“Untuk membantu negara-negara miskin hanya 60 miliar dollar AS. Apakah ini nilai-nilai barat,” tanya Putin.

Ia juga menyoroti perilaku AS, kekuatan yang memiliki pangkalan militer hampir di setiap sudut planet bumi.  

Karena itu semakin banyak sistem barat dikirim mendekati Rusia, kata Putin, Moskow akan mendorong ancaman itu menjauh dari negaranya.

Terhadap semua rencana barat untuk mengalahkan Rusia di medan perang Putin menegaskan ia sudah tahu semuanya.

“Mereka bermaksud memindahkan konflik lokal ke fase konfrontasi global. Kami sudah memahaminya, dan kami berksi sesuai itu,” kata mantan perwira KGB di Jerman Timur ini.

Menurutnya barat tidak peduli apapun dan siapapun yang dipertaruhkan dalam peperangan melawan Rusia. Ia lalu menyinggung soal glorifikasi neo-Nazi di Ukraina.

“Baru-baru ini salah satu brigade Ukraina diberi nama Edelweis, nama yang pernah dipakai divisi Nazi Jerman yang berperan dalam deportasi Yahudi, eksekusi tawanan perang, eksekusi tawanan partisan Yigoslavia, Italia, Cekoslovakia, dan Yunani.

Di Angkatan Bersenjata Ukraina dan pengawal nasional Ukraina, banyak digunakan simbol-simbol insignia Nazi seperti Das Reich, Dead Head, Galicia dan unit-unit SS lainnya.   

Donbass Memilih Masa Depan

Mengenai penduduk Donbass, Vladimir Putin menyatakan mereka telah menentukan masa depan, terlepas dari ancaman dan teror.

“Mereka memutuskan untuk tetap Bersama tanah air mereka (Rusia),” tegasnya merujuk hasil referendum di Donbas. Rakyat Donetsk dan Luganks  menyatakan bergabung Federasi Rusia.

Putin mengajak semua untuk mengingat baik-baik apa yang dilakukan kekuatan barat yang menipu Rusia lewat protokol Minsk 2014 dan 2015.

“Mereka sekarang tanpa rasa bersalah, bahkan bangga melakukan itu semua untuk mendorong kekuatannya mendekati Rusia,” kata Putin tanpa meneyebut Jerman dan Prancis sebagai aktor utamanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved