Konflik Semenanjung Korea

Setelah Tes Rudal Hwasong-15, Korut Luncurkan Rudal Jarak Pendek ke Laut Jepang

Korea Utara menembakkan rudal jarak pendek ke Laut Jepang, menyusul aksi pamer kekuatan udara gabungan AS dan Korsel.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
STR / AFP / KCNA VIA KNS
Uji peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM) Hwasongpho-17 Korea Utara pada 24 Maret 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 25 Maret 2022. 

TRIBUNJOGJA.COM, SEOUL -  Korea Utara menembakkan roket jarak pendek Senin (20/2/2023) pagi, sehari setelah Korea Selatan dan AS melakukan latihan udara gabungan unjuk kekuatan.

Pyongyang mengatakan tes terbaru yang dilakukan pada pukul 7 pagi waktu setempat adalah demonstrasi penembakan dua rudal.

Kedua rudal ditembakkan dari peluncur roket ganda berukuran 600 mm ke arah "target virtual" sekitar 395 km dan 337 km jauhnya di Laut Jepang.

Informasi disiarkan kantor berita KCNA. Pernyataan tersebut menekankan sistem roket adalah serangan nuklir taktis yang berarti membanggakan kekuatan cukup kuat untuk menghancurkan lapangan udara musuh.

Korea Selatan dan AS mengadakan latihan udara pada Minggu (19/2/2023), untuk menegaskan kembali komitmen kuat Washington membela Seoul.

Washington berjanji menggunakan semua kemampuan militernya, termasuk senjata nuklir, jika terjadi serangan terhadap sekutunya itu.

Baca juga: Respon Latihan Militer Korsel, Korut Tembakan 130 Rudal ke Zona Penyangga

Baca juga: Kim Yo-jong Mencaci Presiden Korsel, Sepak Terjang dan Retorikanya Dikenal Garang

Baca juga: Detik-detik Rudal Balistik Korea Utara Jatuh ke Laut Jepang Terekam Kamera, Muncul Bola Api Besar

Foto ini disediakan oleh pemerintah Korea Utara, menunjukkan apa yang dikatakan rudal balistik antarbenua yang baru dibangun, Hwasong-17 selama parade militer untuk menandai ulang tahun ke-90 tentara Korea Utara di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara Senin, April 25 Oktober 2022.
Foto ini disediakan oleh pemerintah Korea Utara, menunjukkan apa yang dikatakan rudal balistik antarbenua yang baru dibangun, Hwasong-17 selama parade militer untuk menandai ulang tahun ke-90 tentara Korea Utara di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara Senin, April 25 Oktober 2022. (KCNA via KNS/AP PHOTO via kompas.com)

Sekitar 10 pesawat tempur terbang Bersama termasuk F-35A dan F-15K Korea Selatan, dan F-16 AS mengawal pesawat B-1B Amerika memasuki zona identifikasi pertahanan udara selatan.

Mereka menerbangkan pesawat di atas Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan bagian selatan Korea Selatan.

“Pelatihan kali ini mendemonstrasikan kemampuan dan postur pertahanan gabungan Korea Selatan-AS yang menampilkan kekuatan aliansi yang luar biasa,” kata Seoul.

Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, bersumpah membuat para maniak yang meningkatkan ketegangan akan membayar harga atas tindakan mereka.

Pernyataan Wakil Ketua Divisi Agitasi dan Propaganda Partai Pekerja Korut itu  menanggapi unjuk kekuatan sekutu lewat siaran KCNA pada Senin pagi.

“Frekuensi penggunaan Pasifik sebagai jarak tembak kami bergantung pada karakter aksi pasukan AS,” kata Yo-jong.

"Kami sangat menyadari pergerakan serangan strategis pasukan AS yang berarti baru-baru ini semakin cepat di sekitar Semenanjung Korea," imbuhnya.

Terhadap peluncuran rudal Senin pagi, Komando Indo-Pasifik AS dengan cepat bereaksi, menyebutnya telah mengoyahkan keamanan.

Jepang menganggapnya sebagai ancaman terhadap keselamatannya, dan militer Korea Selatan mencapnya sebagai provokasi besar.

Korea Selatan dan AS mengadakan latihan udara gabungan pada hari Minggu, sehari setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak jauh Hwasong-15.

Sebelumnya pada hari itu, Korea Utara mengkonfirmasi bahwa mereka telah menembakkan rudal balistik antarbenua Hwasong-15 pada hari Sabtu, uji coba pertama sejak 1 Januari.

Latihan peluncuran "kejutan" itu dilakukan atas perintah pemimpin negara Kim Jong-un. Uji coba itu menegaskan kemampuan Korea Utara meluncurkan serangan balik nuklir terhadap pasukan musuh.

Rudal itu mendarat sekitar 200 kilometer (125 mil) barat pantai pulau Oshimo Jepang, dengan Tokyo menggambarkan langkah Korea Utara sebagai provokasi tatanan internasional.

Uji coba tersebut mengikuti janji Pyongyang untuk menghasilkan tanggapan yang “tegas, kuat” yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap latihan bersama Korsel, AS dan Jepang.

Latihan tempur gabungan itu kan dilanjutkan Freedom Shield, permainan perang utama antara sekutu yang direncanakan pada Maret.(Tribunonjogja.com/RussiaToday/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved