Politik Global

China Sebut AS Konyol dan Histeris Hadapi Balon Udara

Pejabat Politibiro PKC Wang Yi menyebut AS bertindak konyol dan histeris menghadapi balon China yang melintasi AS.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Twitter Alejandro Alvarez
Balon yang diduga mata-mata China, diambil oleh jurnalis/fotografer AS Alejandro Alvarez 

TRIBUNJOGJA.COM, MUNICH - Reaksi AS terhadap kemunculan balon ketinggian China, dan penembakan tiga benda terbang tak dikenal lainnya, adalah "konyol dan histeris".

Hal ini dikemukakan diplomat senior China dan mantan Menlu, Wang Yi, kepada Konferensi Keamanan Munich, Sabtu (18/2/2023).

"Itu tidak menunjukkan Amerika kuat, menunjukkan sebaliknya," kata Wang Yi yang kini memimpin Komite Kebijakan Luar Negeri Politbiro Partai Komunis China.

AS meluncurkan perburuan besar-besaran untuk UFO setelah 4 Februari 2023 menjatuhkan apa yang diklaimnya sebagai balon China yang dikirim untuk memata-matai situs militer dan lokasi sensitif lainnya.

Beijing telah berulang kali membantah tuduhan itu, bersikeras bahwa balon itu adalah perangkat cuaca sipil yang terbang keluar jalur secara tidak sengaja.

“Di seluruh dunia ada banyak balon di langit, dari berbagai negara. Apakah Anda ingin menurunkan masing-masing dari mereka?” Wang bertanya-tanya.

Baca juga: Pentagon Awasi Balon Intai Diduga Milik China Terbang di Langit Montana

Baca juga: Minta AS Introspeksi, Beijing Sebut Balon AS Sudah 10 Kali Terbang di Langit China

Washington menurutnya telah menerbangkan balon udara di atas wilayah udara China setidaknya 10 kali sejak Mei 2022.

Insiden balon itu memperdalam keretakan diplomatik dan menggagalkan kunjungan langka Menteri Luar Negeri AS ke Beijing.

Tetapi Antony Blinken mengonfrontasi Wang di sela-sela konferensi Munich untuk menegaskan AS tidak akan menerima pelanggaran apa pun terhadap kedaulatan negara mereka.

Dia juga menguliahi mitranya dari China tentang konflik Ukraina, uji coba rudal Korea Utara dan Taiwan, serta nilai dan kepentingan Washington.

Tidak segera jelas apa yang dikatakan Wang kepada Blinken secara pribadi, tetapi dalam pidato publik dia mendesak Washington untuk "memperbaiki" pendekatannya yang salah arah terhadap hubungan China-AS.

Wang j uga meminta Washington berhenti mencoba untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestiknya dengan meledakkan hal-hal yang tidak masuk akal.

Diplomat China itu tidak merinci masalah domestik yang harus menjadi fokus AS, tetapi dia sebelumnya menyarankan Washington berusaha mengalihkan perhatian orang dari insiden kereta beracun di Ohio.

Kereta pembawa zata beracun terguling di Ohio, sehari sebelum Pentagon mengirim F-22 untuk menembak balon di pesisir Montana.

Awal pekan ini, Wang juga mencatat bagaimana berita utama media AS telah didominasi masalah UFO bersamaan laporan mengejutkan Seymour Hersh tentang peledakan Nord Stream Rusia.

Blinken Peringatkan China

Sabtu malam, Menlu AS Antony Blinken bertemu Wang Yi, memperingatkan China agar tidak memberikan dukungan mematikan ke Rusia.

Blinken juga mengutuk apa yang ia sebut pelanggaran wilayah udara Amerika Serikat oleh balon China.

Pertemuan dua pejabat senior itu terjadi pada Sabtu malam di sela-sela konferensi keamanan global di Munich, Jerman, hanya beberapa jam setelah Wang memarahi Washington.

Dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Minggu pagi di acara NBC News “Meet the Press with Chuck Todd,” Blinken mengatakan AS sangat prihatin China mempertimbangkan dukungan lebih jauh ke Rusia.

Blinken mengaku menjelaskan kepada Wang Yi, keputusan itu akan menimbulkan konsekuensi serius  dalam hubungan AS-China.

“Ada berbagai jenis bantuan mematikan yang setidaknya mereka pertimbangkan untuk diberikan, termasuk senjata,” kata Blinken.

Berbicara kepada wartawan dalam panggilan pengarahan, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan China mencoba untuk mendapatkan keduanya.

Rusia dan China menandatangani kemitraan “tanpa batas” Februari lalu tak lama sebelum pasukan Rusia menginvasi Ukraina.

Hubungan ekonomi mereka berkembang pesat karena koneksi Moskow dengan barat telah menyusut.

Barat telah mewaspadai tanggapan China terhadap Ukraina, dengan beberapa peringatan emenangan Rusia akan mewarnai tindakan China terhadap Taiwan.(Tribunjogja.com/RussiaToday/Aljazeera/xna)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved