Berita Jogja Hari Ini
Health Tourism, Masa Depan Wisata di DIY yang Dorong Turis untuk Tinggal Lebih Lama di Yogyakarta
Jadi, health tourism itu bisa dibilang barang baru di DIY. Meski sudah tereksplor, ini mulai jadi segmen baru, kerja sama antara Dinas Kesehatan
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
aporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kata health tourism mungkin masih awam terdengar di DI Yogyakarta.
Namun, wisata itu justru diproyeksikan mampu untuk mendorong turis agar mau tinggal lebih lama di sini.
“Jadi, health tourism itu bisa dibilang barang baru di DIY. Meski sudah tereksplor, ini mulai jadi segmen baru, kerja sama antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pariwisata (Dinpar),” ujar Tustiyani, Anggota DPRD DIY dalam siniar DisCast (Dinas Kesehatan Podcast) berjudul ‘Kestrad dalam Health Tourism’.
Baca juga: LIGA INGGRIS: Arsenal Gusur Manchester City dari Puncak Klasemen Setelah Libas Aston Villa 2-4
Dia menjelaskan, dengan adanya istilah health tourism ini, Dinkes tidak hanya menyembuhkan orang sakit jadi sehat lagi, tapi membuat mereka bisa menemukan kehidupan yang lebih baik.
Dari sini, menurut Tustiyani, masa tinggal atau length of stay pengunjung bisa lebih panjang.
“Setelah sembuh, mereka tidak lantas pulang, tapi bagaimana memperbaiki hidup setelah bisa bebas dari penyakit,” terangnya.
Maka, pencarian kualitas hidup yang lebih baik ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah.
Pasti ada orang-orang yang inginnya menyembuhkan penyakit sekaligus beristirahat sejenak di DI Yogyakarta, jauh dari rutinitas dunia.
“Memang, kita pada akhirnya membidik orang-orang berkantong tebal, karena setelah menjalani penyembuhan di rumah sakit, mereka akan mencari kehidupan yang lebih baik atau wellness itu dan itu membutuhkan biaya,” papar Tustiyani.
Menurutnya, DI Yogyakarta cocok untuk mengembangkan health tourism lantaran banyak daerah wisata yang kembali kepada alam.
Sementara, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardiyanto Setyo Ajie menyetujui pendapat tersebut.
Health tourism dianggap mampu memperpanjang masa tinggal wisatawan di Yogyakarta.
Apalagi, Yogyakarta memenuhi aspek-aspek yang dibutuhkan oleh health tourism itu sendiri.
Dia menjelaskan, ada empat kategori health tourism yang bisa dijalankan di DIY, diantaranya medical tourism, sport tourism, scientific tourism dan wellness tourism.
KENAPA Cuaca di Yogyakarta Terasa Dingin Akhir-akhir Ini? Ini 5 Fakta Menariknya |
![]() |
---|
Kronologi 3 Wisatawan Asal Sragen dan Karanganyar Terseret Ombak di Pantai Parangtritis |
![]() |
---|
Banyak Moge Harley Davidson Lewat Jogja, Ada Event Apa? |
![]() |
---|
Produsen Anggur Merah Kaliurang Buka Suara, Produksi Dihentikan, Produk Ditarik dari Pasaran |
![]() |
---|
INFO Festival Durian Jogja di Sleman Ada All You Can Eat dan Lomba Makan Durian 26-29 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.