Perang Rusia Vs Ukraina
Edward Snowden : Pemerintah AS Tak Pernah Akui Operasi Rahasia di Negara Asing
Mantan agen NSA dan CIA Edward Snowden mengingatkan, AS tidak pernah mengakui operasi rahasia di negara lain, sekalipun bukti-bukti nyata diungkap.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Mantan analis intelijen di National Security Agency (NSA), Edward Snowden, mengingatkan pemerintah AS sepanjang sejarah tak pernah mengakui terlibat operasi rahasia apapun di negara lain.
Semua elemen akan menyangkal, dengan menyebut cerita yang diungkap sepenuhnya dan sepenuhnya salah atau fiksi atau palsu. Sekalipun nyata-nyata jejaknya terlihat jelas di berbagai peristiwa besar.
"Dapatkah Anda menyebutkan contoh dari sejarah operasi rahasia yang menjadi tanggung jawab Gedung Putih, tetapi ditolak keras?" tulis Snowden di akun Twitternya Kamis (9/2/2023). Ia lalu menunjukkan momen krisis Teluk Babi di Kuba pada 1961.
Sebuah kliping pernyataan pejabat AS waktu itu ia sertakan di postingan. Menteri Luar Negeri AS Dean Rusk (saat itu) membantah krisis Teluk Babi diorkestrasi dari tanah Amerika.
Rusk juga mengatakan kepada wartawan urusan Kuba adalah urusan yang harus diselesaikan oleh orang Kuba sendiri, tetapi AS bersimpati kepada musuh tirani komunis.
Baca juga: Biden Perintahkan Operasi Ledakkan Jaringan Pipa Gas Nord Stream Rusia
Baca juga: Pemimpin Barat Putarbalikkan Fakta Sabotase Asing ke Pipa Nord Stream 2
Bertentangan dengan penyangkalan Rusk, invasi Teluk Babi 1961 adalah operasi CIA yang menggunakan orang Kuba yang menentang pemerintahan Fidel Castro sebagai perwakilan.
Dalam postingan media sosial pada Mei 2021, agen mata-mata AS memamerkan koin peringatan yang dicetak untuk kemenangan Teluk Babi yang diantisipasi (tetapi tidak pernah terwujud).
Operasi itu berakhir menjadi bencana karena sebagian besar dari 1.400 penyerbu ditangkap atau dibunuh dalam waktu tiga hari oleh pasukan Kuba.
AS di Balik Peledakan Nord Stream
Jurnalis kawakan New York Times, Seymour Hersh, menguak tabir peledakan jaringan pipa gas dalam laut Nord Stream September 2022.
Ledakan pipa gas dari Rusia yang sangat vital bagi Eropa dan khususnya Jerman, dilakukan tim operasi khusus AS dari Angkatan Laut, CIA, dibantu intelijen militer Norwegia.
Peledakan jaringan Nord Stream itu datang atas perintah Presiden Joe Biden, yang rencana aksinya dipimpin Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.
Ia dibantu Menlu Antony Blinken dan wakilnya Victoria Nuland. Direktur CIA William Burns juga terlibat aktif dan memutuskan cara paling tepat dan rahasia.
Kisah yang ditulis Seymour Hersh itu dipublikasikan di blog Substack.com, Rabu (8/2/2023). Russia Today mengutip sebagian tulisan Hersh.
Tujuan utama operasi peledakan Nord Stream menurut Seymour Hersh adalah memaksa Eropa dan Jerman memutus ketergantungan pada minyak dan gas Rusia.
Putin : Penyabot Ukraina Serang Warga Sipil di Bryanks Rusia |
![]() |
---|
Petempur PMC Wagner Kibarkan Bendera di Jantung Kota Bakhmut |
![]() |
---|
Serangan Massal Drone ke Krimea Gagal, 10 Drone Ukraina Ditembak Jatuh Rusia |
![]() |
---|
Pasukan Ukraina Bakal Segera Mundur dari Artemovsk/Bakhmut |
![]() |
---|
Rusia Tembak Jatuh Drone Ukraina yang Serang Krasnodar dan Adygea |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.