BMKG Prediksi Potensi Cuaca Ekstrem di DIY Tiga Hari ke Depan pada 10-12 Februari 2023

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem tiga hari ke depan, atau berlangsung pada 10-12 Februari 2023.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, mengatakan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, MJO terpantau berada di fase 4 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap peningkatan proses pembentukan awan hujan di Indonesia.

Indeks ENSO di NINO3.4 : -0.50 (normal ±0.5) berkontribusi pula terhadap peningkatan hujan di Indonesia.

"Kondisi tersebut juga didukung dengan adanya Badai Tropis “FREDDY” di Samudera Hindia sebelah selatan Pulau Jawa yang menyebabkan terbentuknya pola konvergensi (pertemuan arus angin) di sepanjang Pulau Jawa. Sehingga, memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY dan gelombang laut tinggi di wilayah perairan Yogyakarta," tutur Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, melalui keterangan resminya, Kamis (9/2/2023).

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG DIY memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dan gelombang laut tinggi (2.5 – 4.0 meter dan masuk kategori tinggi) di perairan Yogyakarta.

Disampaikannya, potensi cuaca ekstrem pada 10-11 Februari 2023 dan dapat terjadi di seluruh wilayah DIY.

Sedangkan potensi cuaca ekstrem pada 12 Februari 2023 terjadi di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Bantul bagian utara.

BMKG pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

"Serta waspada bagi para nelayan dan para wisatawan yang akan berwisata ke daerah pantai, agar menjauhi bibir pantai serta tidak melakukan aktivitas wisata di tengah perairan dan selalu mematuhi himbauan petugas disekitar lokasi," tutup Warjono.(*)