Setahun PascaDirelokasi, Pengunjung Teras Malioboro 1 Tercatat Mencapai 2,7 Juta

Sejak direlokasi ke tempat baru, tercatat sudah ada 2,7 juta orang yang mengunjungi Teras Malioboro 1 sepanjang 2022 lalu.

Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X melakukan potong tumpeng syukuran HUT Teras Malioboro 1, Selasa (7/2/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Teras Malioboro 1 berulang tahun untuk kali pertama pada Selasa (7/2/2023).

Sejak direlokasi ke tempat baru, tercatat sudah ada 2,7 juta orang yang mengunjungi Teras Malioboro 1 sepanjang 2022 lalu.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM DIY, puncak lonjakan pengunjung terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 lalu di mana tercatat ada sekitar 423 ribu kunjungan kala itu.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, mengatakan untuk mengerek jumlah kunjungan pihaknya rutin menyelenggarakan event-event khusus di Teras Malioboro 1.

Dengan penyelenggaraan event tersebut, pendapatan pedagang turut meningkat lantaran tiap penyelenggaraan event rata-rata dapat menciptakan nilai transaksi hingga Rp200 juta.

"Setiap event itu ada transaksi sekitar Rp200 juta waktu kemarin ada festival bakpia, kita kan sering mengadakan event-event seperti itu," ujar Srie saat ditemui setelah acara perayaan ulang tahun Teras Malioboro 1, Selasa (7/2/2023).

Diskop UKM DIY juga senantiasa melakukan pendampingan dengan tujuan agar UMKM atau para pedagang dapat naik kelas. 

Salah satunya dengan membantu pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi tenant Teras Malioboro 1.

NIB sendiri memiliki fungsi utama sebagai tanda pengenal bagi pelaku usaha, entah itu perseorangan maupun non perseorangan.

Sehingga, dengan memiliki NIB, pelaku usaha dapat mengajukan Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional.

Sebagian produk UMKM, lanjutnya, sudah yang banyak tersertifikasi sesuai dengan kebutuhannya.

Pihaknya juga tengah berfokus melakukan digitalisasi pelaku usaha seperti membantu pedagang memasarkan produknya secara online maupun melakukan pembayaran secara online dengan metode cashless.

"Ini juga bagian yang meningkat baik dari sisi SDM nya naik, produknya naik, dan sekarang sedang proses digitalisasi. Mereka sudah melakukan digitalisasi terkait manajemen usahanya. Selanjutnya terkait pasar mereka juga memasarkan secara online karena memang ada ecommerce yang memang ini pendampingan dan masuk dalam pendataan Sibakul kita," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved