Berita Bantul Hari Ini

DPUPKP Bantul Akan Perbaiki 39 Ruas Jalan Kabupaten Sepanjang 18 Kilometer di Tahun 2023

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul terus berupaya memperbaiki jalan-jalan yang rusak. Untuk tahun ini, akan

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul terus berupaya memperbaiki jalan-jalan yang rusak.

Untuk tahun ini, akan dilakukan perbaikan ruas jalan berstatus jalan Kabupaten sepanjang 18 kilometer.

Kepala DPUPKP Kabupaten Bantul, Aris Suharyanta menjelaskan pihaknya telah menindaklanjuti aduan dan laporan masyarakat terkait jalan yang rusak. 

Baca juga: Polres Magelang Kota Gelar Apel Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2023

Dari laporan tersebut, pihaknya telah melakukan rekonstruksi 66 ruas jalan kabupaten sepanjang 27 kilometer pada tahun 2022 kemarin.
 
“Untuk tahun ini jumlah ruas jalan yang akan diaspal sebanyak 39 ruas. sepanjang 18 kilometer,” ujarnya Selasa (7/2/2023).

Ia mengungkapkan perbaikan ruas jalan sudah ada porsinya masing-masing dan tidak semua perbaikan  menjadi tanggung jawab DPUPKP

Dijelaskan, DPUPKP hanya melakukan perbaikan untuk ruas jalan kabupaten dan desa. Kemudian  untuk jalan perkampungan atau RT nantinya perbaikannya dilakukan oleh pemerintah kalurahan.

Sedangkan untuk jalan provinsi atau nasional adalah kewenangannya provinsi dan pemerintah pusat.  

Adapun salah satu ruas jalan yang menjadi perhatian dari Pemkab Bantul adalah di Pedukuhan Kedungmiri, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul.

Meski telah beberapa kali diperbaiki, ruas jalan sepanjang 50 meter tersebut amblas pada akhir desember tahun 2022 kemarin. Agar perbaikan jalan dapat maksimal dan tidak kembali rusak, maka Pemkab Bantul telah bekerjasama dengan UGM untuk melakukan penelitian. Nantinya, tim peneliti akan memberikan rekomendasi  konstruksi bangunan yang tepat ke Pemkab Bantul.

“Kami masih menunggu rekomendasi dari UGM dan pengerjaannya juga masih menunggu lelangan dari pengadaan barang jasa (PBJ),” katanya.

Adapun tim peneliti dari UGM pun telah melakukan pengeboran untuk mencari penyebab amblasnya ruas jalan tersebut. Tim peneliti telah memulai mengebor tanah sedalam 30 meter pada akhir Januari kemarin.

Petugas teknis pengebor dari UGM, Kadi, mengatakan pengeboran dilakukan di dua titik area untuk mengambil sampel tanah di lokasi jalan yang amblas.

Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Magelang: Atap Rumah Rusak, Pohon Tumbang, dan Lainnya

“Ketentuan sampel yang dibutuhkan UGM adalah ketebalan tanah dan ketebalan batu pasirnya,” ucapnya.

Adapun perbaikan jalan di lokasi tersebut telah dilakukan sebanyak enam kali sejak tahun 2008. Meski telah berulang kali diperbaiki, namun jalan tersebut tetap saja amblas.

Ali Awaludin, Dosen Fakultas Teknik UGM yang sempat meninjau lokasi  menduga terjadinya longsor atau amblas karena keberadaan air di bawah tanah pada area tersebut yang membuat tanah menjadi lunak. (nto)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved