BMKG Prediksi Adanya Potensi Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di DIY pada 7-9 Februari 2023

BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi terjadi di wilayah DI Yogyakarta pada 7-9 Februari 2023

pixabay.com
Ilustrasi cuaca ekstrem. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, MJO terpantau berada di fase 3 yang mulai aktif utamanya di sebelah Barat Indonesia. 

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, mengatakan Indeks ENSO di NINO3.4 : -0.56 (normal ±0.5), dinilai turut berkontribusi terhadap pertumbuhan awan hujan di Indonesia.

"Kondisi tersebut juga didukung dengan adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Jawa dan Samudera Hindia Selatan Bali dan NTB yang menyebabkan terbentuknya pola konvergensi (pertemuan arus angin) di wilayah Jawa serta Perairan Selatan Jawa, sehingga memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah D.I Yogyakarta dan gelombang laut tinggi di wilayah perairan selatan Yogyakarta," urainya melalui keterangan resminya, Selasa (7/2/2023).

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG DIY memprakirakan potensi cuaca ekstrem dengan curah hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang serta gelombang laut tinggi di perairan Yogyakarta berlangsung pada periode 7 – 9 Februari 2023.

Pihaknya memperkirakan, cuaca ekstrem pada Selasa-Rabu (7-8/2/2023), akan terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabulaten Gunungkidul. 

Selanjutnya, pada Kamis (9/2/2023), cuaca ekstrem diprediksi terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul bagian utara, Kabupaten Kulon Progo bagian utara dan Kabupaten Gunungkidul.

Begitu pula mengenai tinggi gelombang laut di Perairan Selatan Yogyakarta yang diprediksi terjadi setinggi 2,5 – 4 meter.

Disampaikannya, gelombang tersebut masuk dalam kategori tinggi.

Melalui hal tersebut, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung.

"Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi serta waspada bagi para nelayan dan para wisatawan yang akan berwisata ke daerah pantai selatan, agar menjauhi bibir pantai serta tidak melakukan aktivitas wisata di tengah perairan dan selalu mematuhi himbauan petugas di sekitar lokasi," tutur Warjono.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved