Wisma Jip, Surganya Pecinta Hardtop di Indonesia

Arayhan Saputra selaku manajer Wisma Jip, penginapan sekaligus showroom jual-beli hardtop yang berlokasi di Gondangan, Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Hanif Suryo
Deretan Hardtop di Wisma Jip. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski sudah tak lagi muda usianya, tetapi Toyota Land Cruiser FJ40 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hardtop pesonanya sama sekali tak memudar.

Tak hanya parasnya menawan dengan bodi berbahan besi yang kekar nan kokoh, ketangguhannya melibas segala medan membuat mobil produksi Jepang periode 1960 hingga 1980-an ini menjadikannya mobil klasik primadona.

Hal tersebut diamini Arayhan Saputra selaku manajer Wisma Jip, penginapan sekaligus showroom jual-beli hardtop yang berlokasi di Gondangan, Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Baca juga: Info Harga HP Infinix Februari 2023 Lengkap, Ada Infinix Hot 20i, Hot 12i, Note 12 2023 dan Zero 20

Saat Gaspol 52 Tribun Jogja berkunjung ke Wisma Jip beberapa waktu lalu, terparkir rapi sejumlah tipe Hardtop di antaranya Toyota Land Cruiser FJ45 lansiran tahun 1978, FJ40 tahun 1980, BJ40 Diesel tahun 1984, serta beberapa unit lainnya.

"Wisma Jip ini bermula dari sebuah showroom jual-beli premium car, RR Otomotif yang berlokasi di Jalan Ring Road Utara No. 58, Pandean, Condong Catur, Depok, Candok, Condongcatur, Sleman. Lantas berkembang, menjadi sebuah penginapan bernuansa otomotif yakni Wisma Jip, yang dibagian depannya dipergunakan untuk showroom jual-beli Hardtop," terang Arayhan.

"Tak hanya jual-beli Hardtop, Wisma Jip juga spesialis restorasi Hardtop. Kita ingin Hardtop dari Wisma Jip ini siap untuk nongkrong, mejeng, sehingga restorasinya pun digarap secara detail, cantik dan proper," tambahnya.

Ditambahkannya, Wisma Jip didirikan tak lepas dari kegemaran sang owner yang juga penggila Hardtop. Menurut sang owner, Hardtop bukan sekadar tunggangan melainkan saat ini menjadi barang koleksi yang harganya diyakini tak akan turun.

Menilik sejarahnya di Indonesia, mobil ini awalnya dijadikan kendaraan operasional oleh Cakrabirawa yang merupakan Pasukan Pengamanan Presiden di era pemerintahan Presiden Soekarno.

Pada saat itu pemesanan FJ40 dikhususkan untuk kendaraan operasional militer, salah satunya resimen Cakrabirawa. Hal inilah yang menjadi pencetus masuknya Land Cruiser ke Indonesia.

Pada 1970, mobil ini akhirnya dirakit lokal di Indonesia, tepatnya di PT Gaya Motor, anak perusahaan Astra International Tbk, tepatnya di Jalan Sulawesi, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Model ini pun akhirnya dijual secara resmi kepada masyarakat umum dengan beberapa varian. Ada model Hardtop, soft top, pick up, long wheel base, station wagon 4 pintu dan troop carrier.

Adapun Toyota Land Cruiser Hardtop atau orang lebih suka menyebutnya sebagai Hardtop tidak terlepas dari fakta bahwa mobil ini memang memiliki atap yang keras (bukan kanvas).

Untuk golongan mobil klasik, Hardtop termasuk jenis mobil yang populasinya cukup tinggi sehingga mudah menjumpai mobil ini di jalanan kota hingga pelosok desa, dari kawasan pegunungan hingga kawasan pesisir. Kesanggupan mobil ini melibas segala medan menjadi alasan yang sangat logis, populasinya begitu subur untuk golongan mobil tua.

Ditambahkan Arayhan, Hardtop memiliki keistimewaan dibandingkan mobil retro yang lain. Sebab, mobil satu ini memang dirancang dengan double gardan, ground clearance tinggi dan mesin berkapasitas besar. Racikan tersebut membuat Hardtop sanggup dibawa menyusur berbagai medan, mulai dari jalanan yang beraspal, berlumpur, berpasir hingga berkelok dengan penuh tanjakan.

Mesinnya sendiri berkapasitas cukup besar, mulai dari 3000 cc hingga 4200 cc. Toyota Land Cruiser Hardtop tersedia dalam dua model mesin, yaitu mesin bensin dan mesin diesel.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved