Berita Bantul Hari Ini

Peresmian Asrama Putra Mgr Rutten yang Mampu Tampung 60 Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu

Yayasan Pangudi Luhur meresmikan Asrama Putra Mgr. Rutten, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu pada Kamis (2/2/2023). Asrama dengan gedung tiga

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Santo Ari
Suasana peresmian Asrama Putra Mgr. Rutten, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu pada Kamis (2/2/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Yayasan Pangudi Luhur meresmikan Asrama Putra Mgr. Rutten, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu pada Kamis (2/2/2023).

Asrama dengan gedung tiga lantai ini mampu menampung siswa hingga 60 anak dan diharapkan asrama ini dapat turut meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Pangudi Luhur Sedayu.  

Br Frans Sugi selaku Ketua Yayasan Pangudi Luhur Perwakilan Yogyakarta mengungkapkan bahwa selain sekolah, asrama juga berperan penting untuk pembinaan dan pendidikan kristiani.

Baca juga: Satreskrim Polresta Yogyakarta Amankan Komplotan Pencuri Sepeda Motor, Sudah 25 Kali Beraksi

Selama ini SMA Pangudi Luhur Sedayu hanya memiliki bangunan untuk asrama putri, sementara para siswa putra hanya menempati bangunan yang sederhana dan kurang representatif. Karena rasa keprihatinan tersebut, dan sebagai upaya untuk memaksimalkan pendampingan maka dibangunlah asrama putra.  

“Asrama putra ini dikerjakan selama satu tahun dengan biaya sekitar Rp 6 miliar,dan  mampu menampung 60 siswa,” ujar Br Frans Sugi yang juga  pimpinan proyek pembangunan asrama putra Mgr. Rutten.

Ia menjelaskan bagunan asrama terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama untuk ruang makan, dapur dan kantor. Kemudian lantai dua ada tiga unit kamar yang bisa menampung 60 siswa dan lantai tiga ada ruang belajar dan ruang doa. Selain itu, gedung asrama juga dilengkapi kamar mandi, ruang UKS dan gudang.  

Dengan gedung baru ini, ia berharap para siswa tidak hanya menempati dan menikmati fasilitas yang ada, tapi diminta untuk turut memelihara, menumbuhkan rasa memiliki, mandiri dan tanggung jawab.

Br Frans Sugi mengungkapkan, dalam pembangunan asrama ini pihaknya juga melibatkan warga dan RT setempat. Atas kerjasama yang terjalin selama ini, pihak yayasan dan bruderan turut memperbaiki jalan di sekitar asrama dengan cor blok.  

“Semoga jalan ini menjadi berkat untuk warga di sekitar asrama,” imbuhnya.

Ketua Yayasan Pangudi Luhur Pusat, Br Martinus T. Handoko dalam kesempatan itu juga mengungkapkan bahwa yayasan sudah mengamati kebutuhan asrama sedayu ini cukup lama.

“Kami melihat beberapa tahun yang lalu bahwa peminat untuk masuk asrama dan menjadi murid di SMA Pangudi Luhur Sedayu terus meningkat,” ucapnya.
 
Semula hanya asrama putri yang berdiri, sementara untuk para siswa putra hanya menempati bangunan yang dinilainya tidak layak untuk ditinggali dalam waktu lama. Sebelumnya siswa putra hanya menempati kamar sekitar ukuran 5x5 meter untuk ditempati 12-18 siswa.  

“Maka kami merasa perlu membangun asrama yang lebih layak agar anak-anak dapat belajar dengan nyaman,” katanya.  

Lebih jauh Br Martinus mengatakan bahwa Pangudi Luhur yang merupakan yayasan tingkat nasional telah tersebar di 6 provinsi yakni Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan. Jumlah sekolah yang dikelola sebanyak 89 sekolah dan ada 11 asrama.  

“Ini semua kami lakukan demi tujuan terlibat dalam mencerdaskan bangsa. Bukan hanya cerdas secara intelektual, kami juga ingin membangun generasi muda yang bertanggung jawab dan bisa diharapkan nusa bangga,” ungkapnya.

Dan menurutnya asrama merupakan wadah untuk mendukung pendidikan sekolah. Menurutnya, asrama bukan sekedar tempat mondok, tetapi tempat tambahan pendidikan untuk mendukung sekolah yang dikelola Pangudi Luhur.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved