Konflik Iran Vs Israel

Dua Drone Israel Hantam Pabrik di Iran, Satu Drone Lain Ditembak Jatuh  

Israel diduga kuat melancarkan serangan drone ke target-target di Iran. Serangan itu tidak menimbulkan kerusakan signifikan.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
AFP PHOTO / HANDOUT
Foto yang dirilis pada 9 April 2019 oleh kantor kepresidenan Iran, menampilkan Presiden Iran Hassan Rouhani (kanan) saat mengunjungi fasilitas teknologi nuklir Iran di Teheran. 

TRIBUNJOGJA.COM, NEW YORK – Sekurangnya tiga drone atau pesawat nirawak Israel menyerang target di Iran. Dua menghantam sasaran, satu drone ditembak jatuh sebelum mencapai target.

Target serangan satu di antaranya di Kota Isfahan, yaitu sebuah komplek pabrik munisi. Video serangan drone itu direkam warga dan beredar di media sosial dan media Iran.

Pejabat keamanan menyatakan, serangan Minggu (29/1/2023) pagi itu tidak menimbulkan kerusakan berarti. Tidak ada korban jiwa pada serangan ini.

Keterlibatan Israel pada serangan pesawat nirawak ini diberitakan media The Wall Street Journal, mengutip sumber pejabat AS.  

Serangan itu, yang menurut Iran digagalkan, terjadi setelah AS dan Israel mengadakan serangkaian pertemuan dan latihan militer.

Baca juga: Israel Cemas Rusia-Iran Produksi Bersama Drone di Pabrik Rusia

Baca juga: Intelijen Iran Klaim Kembali Garuk Empat Mata-mata Mossad Israel

Baca juga: Jenderal Iran Tuding AS-Israel di Balik Rusuh Massa Terkait Kematian Mahsa Amini

Satu drone bermuatan bahan peledak ditembak jatuh sistem pertahanan udara Iran sementara dua lainnya menabrak jaring pelindung di atas pabrik militer di kota Isfahan pada dini hari.

Kementerian Pertahanan Iran menyatakan ada kerusakan ringan di atap pabrik. Iran semula tidak menuduh Israel pelakunya.

“Serangan yang gagal ini tidak menimbulkan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan ringan pada atap bengkel,” tulis Kemenhan Iran di pernyataan yang dikutip kantor berita IRNA.

Namun, pejabat AS yang tidak disebutkan namanya dan "orang yang mengetahui operasi" lainnya mengatakan kepada Wall Street Journal, Israel bertanggung jawab atas serangan itu.

Militer Israel belum secara resmi mengkonfirmasi keterlibatannya, sesuai dengan kebijakan diam yang biasa menyusul serangan terhadap sasaran asing.

Serangan itu terjadi setelah Direktur CIA William Burns melakukan kunjungan mendadak ke Israel pekan lalu untuk membahas Iran.

Sementara rincian diskusinya dengan rekan-rekan Israelnya tidak diketahui, Jenderal Herzi Halevi, Kepala Staf Angkatan Pertahanan Israel, mengatakan kepada Wall Street Journal AS dan Israel sedang mempersiapkan “kemampuan ofensif” untuk digunakan melawan Iran.

“Kemampuan” ini ditunjukkan minggu lalu ketika kedua sekutu mengadakan latihan militer bersama terbesar mereka, di mana mereka berlatih pengisian bahan bakar di udara dan serangan terhadap sistem pertahanan udara,” katanya.

Washington menuduh Teheran mendukung operasi militer Rusia di Ukraina dengan memasok drone 'kamikaze'.

Sementara Rusia dan Iran secara resmi menyangkal hal ini, kedua negara semakin dekat sejak konflik Ukraina dimulai, meningkatkan omzet perdagangan mereka selama 2022 dan mengintegrasikan sistem kartu bank mereka awal bulan ini.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved